Massa Hizbut Tahrir dan Barisan RT-RW Demo Tolak Ahok

Reporter

Minggu, 4 September 2016 14:09 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melambaikan tangan ke arah wartawan saat akan mengikuti sidang perdana di Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, 22 Agustus 2016. Ahok berpedapat bahwa UU Nomor 10 Tahun 2016 telah merampas haknya sebagai Gubernur. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan warga Jakarta dari dua kelompok organisasi menggelar aksi menolak pencalonan Basuki Tjahaja Purnama menjadi Gubernur DKI Jakarta untuk kedua kalinya. Massa dari Hizbut Tahrir serta Barisan RT dan RW Se-Jakarta itu menggelar aksinya di lokasi car-free day Jakarta pada Minggu, 4 September 2016.

Koordinator Barisan RT dan RW Se-Jakarta Munajat menjelaskan alasan kelompoknya menolak Ahok sebagai calon kepala daerah inkumben pada pilkada 2017. Menurut dia, Ahok membuat kebijakan yang bertentangan dengan kepercayaannya. "Kami tidak diperbolehkan motong hewan kurban di masjid," katanya.

Padahal, menurut dia, agenda memotong hewan di masjid saat Idul Adha adalah kebudayaan dan syariat yang pihaknya percayai. Seharusnya Ahok tak perlu melarang. Dia pun geram dengan kebijakan tersebut.

Ahok juga dianggap tak berhasil memimpin Jakarta selama ini. Menurut dia, warga masih kerap kesulitan membuat KTP elektronik. Mereka mengajak masyarakat Jakarta tidak memilih Ahok dalam pilkada 2017.

Massa berkeliling di sepanjang Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Mereka membentangkan berbagai poster menolak Ahok. Slogan-slogan keras ditulis untuk menunjukkan ketidakpercayaan mereka terhadap Ahok. Apalagi Gubernur Ahok tak seiman dengan mereka.

Tahun lalu, Ahok sempat melontarkan pernyataan larangan memotong hewan kurban di masjid atau di sembarang tempat. Dia mempertimbangkan alasan kesehatan dan lingkungan.

Menurut Ahok, darah hewan yang bercucuran ke tanah dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia. Selain itu, pemotongan hewan di jalanan tak menjamin satwa itu sehat dan siap dipotong. Karena itu, ia menyarankan dilakukan pemeriksaan kesehatan dan pemotongan hewan kurban di tempat khusus.

AVIT HIDAYAT




Berita terkait

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

8 jam lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

5 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya