Gubernur Basuki Tjahaja Purnama dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat menerima Roti Buaya dari Relawan Ahok-Djarot di Balaikota DKI Jakarta, 29 Agustus 2016. TEMPO/Subekti
"Aku mah oke-oke saja. Aku mah cuma pegawai kok, gua bilang. Gua mah kerja saja, bangun pagi-pagi, datang kerja gitu temuin orang," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 16 September 2016.
Ahok mengatakan, jika orang Jakarta masih menginginkannya maju kembali menjabat sebagai orang nomor satu di DKI, semestinya dia disediakan tiket untuk bertarung dalam pilkada.
Seperti relawan Teman Ahok, kata dia, yang menyediakan tiket dengan mengusungnya melalui jalur perseorangan. "Lalu ternyata ada tiga partai menyediakan tiket, ya sudah, pasti maju kan," ujar Ahok.
Kemudian Ahok mengandaikan, jika Djarot Saiful Hidayat—Wakil Gubernur DKI dan kader PDI Perjuangan—masih merasa cocok dengannya, dia harus menyediakan tiket untuk maju kembali sebagai pasangan Gubernur-Wakil Gubernur DKI. "Lu kalau cocok sama gua, lusiapin tiket dong, kalau mau ama gua. Kalau mau ya kita maju. Sederhana saja," tutur Ahok.
Ahok menyatakan dia akan tetap maju dengan sokongan tiga partai pendukung jika PDI Perjuangan belum menentukan sikap sampai 21 September, yang merupakan hari pertama dibukanya pendaftaran pasangan calon ke Komisi Pemilihan Umum. Ahok akan tetap mendaftar dengan diusung Partai NasDem, Hanura, dan Golkar.