Rupanya Ini yang Membuktikan Mirna Tewas karena Sianida

Reporter

Minggu, 18 September 2016 20:12 WIB

Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso didampingi Penasehat Hukumnya Otto Hasibuan mengikuti sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 15 September 2016. Menjalani sidang ke-21, Jessica tampak memasang wajah lelah. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab kematian Wayan Mirna Salihin kian buram saat memasuki sidang ke-20. Otto Hasibuan, pengacara Jessica Kumala Wongso, menghadirkan saksi ahli patologi, Gatot Susilo Lawrence. Gatot, dalam sidang pada Rabu pekan lalu, membantah dengan tegas bahwa Mirna meninggal akibat sianida.

Jessisa menjadi terdakwa pembunuh Mirna, kawan baiknya semasa studi desain di Australia. Keduanya bertemu di mal Grand Indonesia dan minum kopi. Kopi Vietnam yang dipesan Jessica itu diketahui mengandung racun sianida. Polisi juga menyimpulkan Mirna meninggal di usia 27 tahun akibat racun tersebut.


Baca juga:
Heboh Bocah Mirip Anak Srigala, Ternyata Ini Penyebabnya
Gosip Selingkuh Raffi dan Ayu Ting Ting, Begini Kata Mertua


Gatot mempertanyakan 0,2 miligram sampel dalam lambung Mirna. Menurut dia, dosis itu terlalu kecil sebagai penyebab kematian. “Kalau dosisnya kecil, bisa dinetralisir hati,” kata ahli racun dari Universitas Makassar ini. Apalagi, meskipun benar dalam kopi itu terkandung sianida, kata dia, jika racun sianida berbentuk cair tak menyebabkan kematian secara cepat.

Polisi begitu yakin Mirna meninggal karena sianida. Saat pemeriksaan, selain menemukan 0,2 miligram per liter anion sianida dalam lambung Wayan, tim forensik menyimpulkan ada 7.400 miligram per liter pada sisa minuman kopi Mirna dalam gelas dan 7.900 miligram per liter ditemukan pada sisa kopi Mirna di botol.

Baca juga:
Keluarga Mario Teguh Syok, Tapi Ini yang Diderita Kiswinar
Heboh Bocah Mirip Anak Srigala, Ternyata Ini Penyebabnya


Sifat keasaman sisa kopi Mirna juga ada di angka 13,0, yang berarti sangat basa dan korosif. “Dapat merusak material yang dikenainya,” kata Kepala Bidang Kimia dan Biologi Forensik dari Pusat Laboratorium Forensik Kepolisian Republik Indonesia Nursamran Subandi.


Selanjutnya: pengujian kation
<!--more-->
Pengujian kation, yang menjadi pasangan anion sianida, angkanya sangat tinggi, yakni 7.857 miligram per liter dalam sisa kopi Mirna di gelas dan 9.142 miligram per liter di botol. “Ini meyakinkan bahwa zat sianida di sisa minuman kopi korban adalah zat natrium sianida,” ujar Nursamran.

Dia menjelaskan, natrium sianida memiliki sifat racun yang sangat tinggi. Literatur menyatakan, seperti dikutip Nursamran, dosis mematikan terendah untuk manusia adalah 2,857 miligram per kilogram berat badan.

Adapun larutan kopi yang diminum Mirna mengandung sianida sekitar 14,88 gram per liter. Menurut Hani, teman minumnya ketika itu, Mirna meminum satu sedotan kopi yang diperkirakan sekitar 20 miligram larutan kopi mengandung sianida. “Jadi jumlah natrium sianida yang diminum Mirna adalah 298 miligram,” kata Nursamran.

Baca juga:
Heboh Bocah Mirip Anak Srigala, Ternyata Ini Penyebabnya
Gosip Selingkuh Raffi dan Ayu Ting Ting, Begini Kata Mertua


Angka tersebut diperoleh dari 0,0149 g/ml x 20 mililiter = 0,298 gram NaCN atau 298 miligram. Jumlah itu lebih besar dari dosis mematikan NaCN untuk manusia dengan berat 60 kilogram, yang hanya 171,42 miligram. “Keracunan akut sianida dapat menyebabkan kematian sekitar 30 menit,” ujar Nursamran.

Dokter spesialis forensik untuk visum, Slamet Poernomo, ketika dimintai keterangan oleh polisi, kian meyakinkan bahwa kematian Mirna terjadi akibat dosis yang melewati batas pertahanan tubuh terhadap racun. Slamet merujuk pada ciri-ciri kematian Mirna yang mengaku mulutnya terasa panas, tangan kebas, lalu kejang.

DESTRIANITA | AFRILIA SURYANIS


Advertising
Advertising

Baca juga:
Keluarga Mario Teguh Syok, Tapi Ini yang Diderita Kiswinar
Heboh Bocah Mirip Anak Srigala, Ternyata Ini Penyebabnya

Berita terkait

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

6 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

15 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.

Baca Selengkapnya