TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon, menganggap duet Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat sebagai lawan terberat dari calon yang diusung Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera. Sebab, dibanding Agus Harimurti Yudhoyono, status petahana menjadi modal politik yang besar bagi Basuki-Djarot.

"Kalau Pak Agus, kan, modal politiknya masih kecil," kata Fadli di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 23 September 2016.

Duet Basuki-Djarot telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada Rabu, 21 September 2016. Mereka diusung partai-partai poros Teuku Umar, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Hanura.

Adapun Agus Harimurti dicalonkan poros Cikeas, yang terdiri atas Partai Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional. Ia dipasangkan dengan Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Pariwisata dan Kebudayaan Sylviana Murni.

Poros Kertanegara, yang terdiri atas Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera, baru akan mengumumkan pasangan calonnya pada Jumat sore, 23 September 2016. Dua partai ini akan menduetkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno.

Fadli yakin koalisi partainya mampu mengalahkan Basuki-Djarot dan Agus-Sylviana. "Voter Jakarta berbeda, karena lebih kritis dan independen. Kami akan kerja keras," ujarnya.

AHMAD FAIZ

Baca juga:
Anies Bisa Kalahkan Ahok? Inilah 5 Hal Mengejutkan di Pilkada DKI