Tema Berubah, Walhi Tolak Jadi Pemateri Diskusi Reklamasi  

Reporter

Selasa, 27 September 2016 18:55 WIB

Foto udara salah satu pulau hasil reklamasi di Teluk Jakarta, Jakarta, 2 Agustus 2016. Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan rapat terbatas mengenai reklamasi Teluk Jakarta. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta Puput T.D. Putra membantah keterlibatan dirinya sebagai pembicara dalam diskusi publik yang akan diadakan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Dalam poster publikasi, diskusi rutin HTI yang bertajuk "Bahaya Cinaisasi di Balik Reklamasi Teluk Jakarta" itu akan diadakan di Aula Gedung Joang 45’, Cikini, Jakarta Pusat, pada Kamis, 29 September 2016, pukul 13.30-15.30 WIB.

“Dengan banyak pertimbangan dan kejadian saat ini, kami tak akan melibatkan diri dalam acara tersebut,” ucap Puput saat dikonfirmasi Tempo, Selasa, 27 September 2016.

Puput berujar, dia belum menyanggupi hadir sebagai pembicara diskusi itu. Puput mengakui mendapat undangan diskusi itu melalui pesan WhatsApp pada akhir pekan lalu. “Di situ disebut tema acara adalah "Bahaya Kapitalisasi di Balik Reklamasi Teluk Jakarta". Sama sekali berbeda,” tuturnya.

Sebagai representasi Walhi, Puput menolak menjadi pembicara karena tema diskusi dia anggap bertentangan dengan nilai-nilai yang dijunjung Walhi. Dia menegaskan, posisi dan sikap Walhi menolak reklamasi Teluk Jakarta. “Saya minta rekan HTI tak mencantumkan nama saya dan Walhi dalam publikasi apa pun terkait dengan acara tersebut,” kata Puput.

Narasumber lain yang tercantum dalam poster acara tersebut adalah mantan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli, mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Purnawirawan Slamet Soebijanto, Ketua Dewan Pimpinan Pusat HTI Rahmat Kurnia, dan juru bicara HTI, Ismail Yusanto.

Rizal Ramli, lewat akun Twitter resminya, @RamliRizal, juga membantah menjadi pembicara dalam forum tersebut. “Banyak beredar bahwa saya akan bicara di acara di Gedung Joang, Kamis, 29 September, pukul 13.00. Berita tersebut tidak benar,” cuit Rizal.

Pihak penyelenggara, saat dikonfirmasi Tempo, mengatakan undangan untuk para pembicara diskusi telah dikirim pada Jumat lalu. “Di publikasi kami lampirkan ‘pembicara yang diundang’. Jadi tidak mengapa (ada yang batal). Kami sudah mencari penggantinya,” ujar penanggung jawab diskusi, Rizka, lewat pesan singkat pada Tempo.

Menurut dia, publikasi acara sudah dilakukan sejak Senin kemarin. “Tak ada yang salah dengan publikasi. Senin malam, mereka (Puput dan Rizal) menyatakan menarik diri.”

YOHANES PASKALIS

Baca:
Polisi Selidiki Peredaran Narkotika di Kalangan Pengamen
Gadis Cantik Berjilbab Tampil di Majalah Playboy, Rupanya...






Advertising
Advertising

Berita terkait

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

48 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

58 hari lalu

Terkini Bisnis: Walhi Ingatkan Dampak Negatif Migrasi Penduduk ke IKN, Garuda Masuk InJourney Bulan Depan

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mengingatkan potensi kerusakan lingkungan imbas migrasi penduduk ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

17 Februari 2024

Prabowo-Gibran Menang, Walhi: Perlu Oposisi Kuat Demi Kebijakan Pro-Lingkungan

Organisasi masyarakat sipil khawatir Prabowo-Gibran melanjutkan program Jokowi yang dinilai merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

17 Januari 2024

Terpopuler: Faisal Basri Sebut Sri Mulyani Paling Siap Mundur dari Kabinet, KNKT Didesak Transparan Soal Kecelakaan Kereta

Berita terpopuler hari ini mencakup Faisal Basri yang menyebut Sri Mulyani paling siap mundur dari Kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

28 November 2023

Media Asing Soroti Kecaman WALHI ke PT Astra Agro Lestari

PT Astra Agro Lestari dikritik oleh kelompok lingkungan hidup WALHI.

Baca Selengkapnya

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

9 Oktober 2023

Catatan Walhi Terhadap Proyek Rempang Eco City dan Bentrok di Seruyan

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Indonesia memberikan tanggapan kritis terhadap proyek Rempang Eco City dan konflik di Seruyan.

Baca Selengkapnya

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

25 Agustus 2023

Penanganan Kebakaran TPA Sampah Sarimukti Lambat, Walhi Jabar Pertanyakan SOP

Walhi Jawa Barat menilai penanganan kebakaran di tempat pembuangan akhir sampah atau TPA di Sarimukti Kabupaten Bandung Barat lambat.

Baca Selengkapnya

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

2 Juni 2023

Kata Walhi dan Greenpeace saat Diajak KKP Gabung Jadi Tim Kajian Ekspor Pasir Laut

Walhi dan Greenpeace buka suara soal ajakan KKP gabung jadi tim kajian ekspor pasir laut. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

24 Februari 2023

Walhi Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan Surya Darmadi

Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) meminta Kementerian ATR/BPN mengevaluasi dan mencabut izin perusahaan Surya Darmadi.

Baca Selengkapnya

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

31 Januari 2023

Walhi Ajak Pilih Pemimpin Peduli Lingkungan

Ekonomi nusantara bisa menjadi solusi untuk menjawab dua krisis besar saat ini yaitu ketimpangan dalam kesejahteraan dan krisis lingkungan.

Baca Selengkapnya