Pengakuan Ahok Soal Setoran Kontribusi Podomoro

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 27 September 2016 19:03 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjadi saksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 25 Juli 2016. Selain Ahok, Jaksa menghadirkan empat orang saksi salah satunya staf ahli Ahok yakni Sunny Tanuwidjaja untuk didengarkan keterangannya dalam kasus suap Rancangan Peraturan Daerah terkait reklamasi Pantai Utara Jakarta dengan terdakwa Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk Ariesman Widjaja dan stafnya Trinanda Prihantoro. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan bahwa PT Agung Podomoro Land telah menyetor kontribusi Rp 1,6 triliun kepada Pemerintah Provinsi DKI.

Duit itu merupakan bagian dari tambahan kontribusi dari PT Muara Wisesa Samudra dan PT Jaladri Kartika Ekapakci, dua anak perusahaan APL yang membangun pulau reklamasi di Teluk Jakarta.

Sebelumnya, bekas Presiden Direktur Agung Podomoro Ariesman Widjaja dalam persidangan kasus suap reklamasi menyatakan perusahaan itu telah menyetor duit Rp 1,6 triliun kepada Pemprov DKI.

Ahok mengatakan uang itu disetor dalam bentuk proyek. "Dia sudah kerjakan kontribusi sebesar Rp 1,6 triliun, tapi belum diserahkan kepada kami seluruhnya," ucap Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa, 27 September 2016.

Baca
: Ahok Akan Diadukan ke Bawaslu, Apa Kesalahannya?

Menurut Ahok, bentuk kontribusi yang paling banyak diserahkan oleh Podomoro adalah untuk pembangunan rumah susun. Atas besarnya kontribusi yang diberikan, Ahok menilai Podomoro sebagai pengembang yang paling taat membayar kontribusi pajak kepada DKI Jakarta. "Orang boleh cap saya ini gubernur Podomoro. (Padahal) kalau saya gubernur Podomoro, seharusnya dia enggak bayar dong," tutur Ahok.

Istilah tersebut, kata Ahok, jika ditujukan kepadanya sama saja, artinya Podomoro adalah miliknya yang bertujuan membangun DKI. "Mana ada pengembang yang berani seperti Podomoro membayar kontribusi sampai begitu besar," kata Ahok.

Simak
: Kata Bosnya di Australia, Jessica Punya Dua Kepribadian

Ariesman membeberkan soal tambahan kontribusi 15 persen yang dibebankan Pemprov DKI kepada perusahaan pengembang pulau reklamasi. Hal itu ia sampaikan dalam kesaksian sidang kasus dugaan suap pembahasan rancangan peraturan daerah tentang reklamasi dengan tersangka Mohamad Sanusi—kini mantan Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta.

Ahok menuturkan, jika reklamasi terus berjalan, masih banyak kontribusi yang diterima Pemprov DKI. Bahkan, berdasarkan hitungannya, dalam satu tahun penjualan, DKI bisa memperoleh sekitar Rp 40 triliun. "Kalau itu sampai sepuluh tahun penjualan, bisa ratusan triliun. Kalau sampai ratusan triliun, ini Jakarta trotoar, LRT semua beres," ujar Ahok.

LARISSA HUDA






Advertising
Advertising

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

1 hari lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

8 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

10 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

54 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

57 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya