Ahok Bantah Ada Kontrak Politik dengan PDIP

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 27 September 2016 22:15 WIB

Megawati, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat, dalam pertemuan dengan pengurus DPP PDIP di kediaman Mega, Menteng, 20 September 2016. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menampik kabar soal adanya kontrak politik antara dirinya dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kontrak politik tersebut disinyalir sebagai syarat agar Ahok bisa diusung oleh partai berlambang banteng itu.

Kabar kontrak politik itu pernah disampaikan oleh salah satu kader PDIP sesaat akan mengumumkan pengusungan calon pasangan inkumben, yaitu Ahok dengan wakilnya, Djarot Saiful Hidayat. Mereka meminta agar Ahok merekrut kader PDI-P untuk masuk dalam pemerintahan Ahok.

Ketika dikonfirmasi soal kabar kontrak politik tersebut, Ahok mengatakan, "Kalau mau fitnah cari yang lebih cerdas begitu ya. Ya dong," kata Ahok seraya menggelengkan kepalanya saat ditemui di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Selasa, 27 September 2016.

Ahok menuturkan tudingan yang menimpa dirinya datang silih berganti. Bahkan Ahok mengatakan ada pihak yang menyebutkan dirinya menyerahkan mahar hingga Rp 10 triliun kepada PDIP. Ahok menepis tudingan tersebut lantaran menurut dia nominal angka yang disebut tidak masuk akal.

"Ada fitnah yang lebih bagus lagi. 'Ahok menyetor Rp 10 triliun'. Kalau dihitung, uang Rp 10 triliun kalau didepositokan bisa jadi Rp 60 miliar tiap bulan. Mending gue deposito, iya enggak. Enggak, usah maju lagi," kata Ahok terkekeh.

Ahok menegaskan tidak ada tawar-menawar atau transaksi apapun demi mendapatkan dukungan partai. Bahkan, kata Ahok, dirinya juga tidak bisa disuap dengan cara apapun. "Ahok tidak bisa dibayar dengan uang, kecuali dengan nyawanya. Harganya, ya nyawanya," tutur Ahok.

Sebelum pendeklarasian pasangan Ahok-Djarot, Ahok memang pernah menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya. Saat keluar dari rumah Megawati, Ahok sempat menunjukkan muka masam.

Saat ditemui di Balai Kota, Ahok mengatakan dirinya diminta untuk menjalani Dasa Prasetya berarti sepuluh janji kesetiaan. Isinya ada sepuluh butir pemikiran kebangsaan mengenai usaha pemberdayaan dan pemerataan kesejahteraan Rakyat. Menanggapi hal itu Ahok mengaku telah menjalankan perjuangan PDIP sejak lama.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

4 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

33 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

33 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

51 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

52 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

52 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

56 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya