Artis Denny Malik, Kepala DinasPerumahandan Gedung Pemerintah Daerah DKI JakartaArifin, Ketua Umum Jakarta Rusun Festival David Wiranata, dan Pesepak bola Persija Jakarta Ramdani hadir dalam Press Conference Jakarta Rusun Festival 2016, Jakarta, 28 September 2016. TEMPO/Larissa
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta, Yayasan Cahaya Kasih Tunas Bangsa (YCKTB), Adamantis Production, dan Footballicious kembali menggelar kompetisi Jakarta Rusun Festival (JRF). Kegiatan berupa kompetisi sepak bola dan seni bagi anak-anak yang tinggal di 23 rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta ini akan digelar pada Oktober-November 2016.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah DKI Jakarta Arifin menjelaskan, tahun ini, Jakarta Rusun Festival mengusung tema “Kami Bisa”. Menurut Arifin, lebih dari 400 orang sudah terdaftar mengikuti lomba sepak bola. Mereka akan memperebutkan hadiah utama mengunjungi klub sepak bola di Valencia, Spanyol.
"Kegiatan ini bertujuan mendorong kemajuan warga rusun di Jakarta. Juga bisa dijadikan kesempatan warga rusun mengembangkan seni dan olahraga," kata Arifin di Dinas Perumahan dan Pemda Jakarta, Rabu, 28 September 2016.
Tahun lalu, saat masih bertajuk Jakarta Football Festival Rusun Cup (JFFRC), 12 anak rusun pemenang kompetisi diajak ke dua kota di Spanyol, yaitu Barcelona dan Madrid, untuk melihat tempat para pemain sepak bola dunia berlatih. Mereka juga berkesempatan bertanding dengan klub junior Inter Espana di Madrid dan memenangi pertandingan tersebut.
Ketua Umum JRF David Wiranata berharap acara ini bisa memberikan sikap positif, apresiatif, dan motivasi kepada anak-anak rusun terhadap olahraga, seni, dan kebudayaan nasional. "Sehingga nantinya mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal yang negatif," ucap David.
David juga berharap acara ini dapat mengubah stigma masyarakat Jakarta terhadap warga rusun bahwa warga rusun bukanlah orang yang terbuang atau dikesampingkan. Menurut dia, warga rusun adalah warga DKI Jakarta yang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan warga lain.
Tahun lalu, kegiatan serupa hanya berfokus pada kompetisi sepak bola. Namun, setelah melihat antusiasme anak-anak rusun mengikuti kompetisi, David juga mengajak anak-anak rusun perempuan yang memiliki minat di bidang seni, seperti menari dan menggambar, untuk ikut serta dalam JRF. LARISSA HUDA