Tak Urusi Kampanye, Ahok: Saya Diwejang Jokowi Fokus Kerja  

Reporter

Jumat, 30 September 2016 14:19 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Presiden Joko Widodo memperhatikan struktur pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di KM 13 Tol Jagorawi, Cibubur, Jakarta, 30 September 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan tidak memikirkan rencana tim suksesnya untuk memenangkan dirinya dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sikap itu, kata dia, telah disampaikan kepada empat partai pengusungnya, yakni Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Nasdem, Hanura, dan Golkar.

"Saya kan sudah bilang sama partai, saya itu profesional, kerja aja deh. Enggak usah urusin tim pemenangan, yang penting kerja aja," kata Ahok di Balai Kota, Jumat, 30 September 2016.


Baca juga:
Skandal Papa Minta Saham, Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!

Pilkada DKI: Awas, Tiga Jebakan Ini Bisa Kini Ahok Kalah

Ahok mengaku mendapatkan wejangan dari Presiden Joko Widodo yang meminta agar dia hanya fokus pada pembenahan Jakarta. "Pak Jokowi juga bilang gitu, kerja aja. Ngapain sih kau ngatur ini ngatur itu, kerja aja yang beres," kata Ahok.

Kelompok relawan Teman Ahok berencana menggelar diskusi seputar politik serta peluncuran website dan toko suvenir "Teman Ahok". Acara itu akan diselenggarakan di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Nusron Wahid dikabarkan akan hadir sebagai narasumber. Namun, Ahok sendiri belum bisa memastikan kehadirannya. "Ada Teman Ahok besok mau deklarasi. Mudah-mudahan kalau sudah ke kawinan (acara hajatan) keburu, insya Allah," kata Ahok.

Saat ditanya soal harapannya dari tim suksesnya, Ahok berseloroh tim suksesnya bisa mengatur tarif pada setiap pertemuan jika dia hadir dalam acara kampanye. "Harapan saya, mereka bisa membuat pertemuan-pertemuan yang setiap kali mereka datang bayar dan saya datang juga dibayar," kata Ahok.

Ahok sebelumnya berkelakar bahwa dia akan memasang tarif saat berkampanye nanti. Setiap orang yang hadir harus membeli tiket agar bisa bertemu dengannya. Tarifnya pun bervariasi, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 10 juta. Dengan cara seperti itu Ahok ingin menghapus stigma negatif bahwa kampanye harus mahal. Menurut dia, cara seperti itu bisa menghemat biaya kampanye.

LARISSA HUDA


Baca juga:
Skandal Papa Minta Saham, Nama Novanto Dipulihkan: Aneh Sekali!
Rayuan Bos Polisi ke Jessica Wongso: Kamu Tipe Saya Banget

Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

1 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

3 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

32 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

32 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

47 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

50 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

51 hari lalu

Jika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada

Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?

Baca Selengkapnya

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

51 hari lalu

69 Tahun Deddy Mizwar, Perjalanan Karir Jenderal Nagabonar dari Aktor hingga Politisi

Menjadi politisi sambil tetap aktif dalam dunia film. Begini perjalanan Deddy Mizwar menapaki dua bidang yang berbeda tersebut.

Baca Selengkapnya

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

55 hari lalu

Pengamat soal Tokoh yang Cocok Maju Pilkada DKI 2024: Anies dan Ahok Masih Kuat

Pengamat politik mengatakan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih memiliki suara kuat di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

14 Februari 2024

Di TPS Ahok, Ganjar-Mahfud Unggul dengan 113 Suara

Paslon Ganjar-Mahfud memimpin suara di TPS tempat Ahok menyalurkannhak suara.

Baca Selengkapnya