TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Indonesia 1 Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan nyali Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sangat diperlukan untuk memimpin DKI Jakarta. Hal itu ia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam acara diskusi relawan Basuki yang akrab disebut Teman Ahok.
"Jakarta butuh manusia gendeng seperti Ahok. Mana ada yang sudah daftar ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) masih mau gusur," ujar Nusron dalam acara diskusi launching “Teman Ahok #TetapAhok” di Graha Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta, Sabtu, 1 Oktober 2016.
Maksud Nusron, Ahok tetap bekerja sebagaimana biasa, meski baru mendaftar, untuk kembali bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI 2017. Dia mengatakan calon gubernur pada umumnya akan bermanis muka kepada masyarakat dalam rangka mengumpulkan dukungan.
"Di mana-mana sebelum pilkada, (cagub) tebar pesona. Buktinya, Ahok gusur-gusur, ini yang bikin pening kita-kita yang dukung dia," kata Nusron, disambut tawa para peserta diskusi tersebut.
Pola yang ditunjukkan Ahok, tutur Nusron, serupa dengan Presiden Indonesia keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Watak pemimpin seperti Gus Dur dan Ahok, menurut dia, menjawab kebutuhan jangka panjang masyarakat, bukannya keinginan. "Dulu saya bela Gus Dur pusing. Tiap kali selesai salat Jumat, kan, dia selalu ngomong aneh-aneh. Ini sama."
Baca: Sebut Pancasila Sakti, Ahok: Habluminallah, Habluminannas
Nusron, yang sempat ngotot mengajukan diri sebagai ketua tim pemenangan Ahok-Djarot, mengatakan Jakarta di era modern tak membutuhkan pemimpin yang hanya mengumbar visi dan misi. "Untuk apa pemimpin yang seminaris, pintar kata-kata, atau yang ganteng lenggak-lenggok begitu? Saya bela Ahok karena nyali dia," tuturnya.
Nusron mendukung gerakan versi anyar Teman Ahok, yang bergerak dengan semboyan baru #TetapAhok, dalam menggalang dukungan.
Teman Ahok pun memperbarui situs resmi mereka. Dari bentuk awal yang fungsi awalnya untuk penggalangan KTP, situs web itu kini menjadi tim pemenangan resmi Ahok, yang berpasangan dengan pasangan inkumbennya, Djarot Saiful Hidayat.
Ketua Teman Ahok, Aditya Yogi Prabowo, saat membuka diskusi, membantah bila pihaknya sempat disebut vakum. Aktivitas kelompok ini memang sempat redup setelah keputusan Ahok maju dalam pilgub DKI lewat jalur partai politik. Pasangan Ahok-Djarot kini didukung koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura, dan Partai NasDem.
"Namanya teman, kami terus sampai Pak Ahok menang pilkada. Kami jalin simpul-simpul relawan," katanya.
YOHANES PASKALIS
Berita terkait
4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024
19 jam lalu
Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?
Baca SelengkapnyaPakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?
1 hari lalu
Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono
4 hari lalu
PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?
Baca SelengkapnyaSelain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia
6 hari lalu
Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.
Baca Selengkapnya63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023
19 hari lalu
Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaGaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta
35 hari lalu
Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun
35 hari lalu
Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.
Baca Selengkapnya81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok
50 hari lalu
Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.
Baca SelengkapnyaRamai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?
53 hari lalu
Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?
Baca SelengkapnyaJika Ahok Berminat Maju di Pilkada DKI Jakarta, Status Mantan Narapidana Bisa Mengganjalnya? Ini Kata UU Pilkada
54 hari lalu
Pengamat politik Adi Prayitno sebut nama Ahok dan Anies Baswedan masih kuat di Jakarta. Bagaimana dengan Ridwan Kamil?
Baca Selengkapnya