Benda Klenik Dukun Palsu Depok Ternyata Beli di Jatinegara

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 4 Oktober 2016 19:55 WIB

Kepolisian Resor Kota Depok melakukan rilis kasus pembunuhan dua mayat dalam drainase di Depok dengan tersangka Anton Hariadi di Polresta Depok. TEMPO/Imam Hamdi

TEMPO.CO, Jakarta - Tersangka pembunuh Shendy Eko Budianto dan Ahmad Sanusi, Anton Herdianto alias Aji, mengaku hanya sebagai penjual benda klenik.

Anton menuturkan benda klenik tersebut dijual melalui jejaring media sosial dengan akun Satrio Aji Danurwenda.

"Saya membeli benda tersebut dari Jatinegara. Lalu saya jual lagi seharga Rp10 ribu sampai Rp 40 ribu," kata Anton kepada Tempo, Selasa, 4 Oktober 2016.

Baca: Ada Jimat dan Benda Klenik Ini di Rumah Dukun Palsu Depok

Anton mengaku hanya sebagai penjual benda koleksi. Ia membantah menjalankan praktik perdukunan. "Tidak ada hubungannya dengan perdukunan," ujar dia.

Namun di sisi lain, Anton mengungkapkan barang dagangannya merupakan wafak dan jimat yang bisa membuat kebal. Banyak barang bukti yang ditemukan polisi berupa jimat betuliskan lafaz Arab dan emas batangan palsu dijualnya.

Anton menuturkan bagi yang percaya semar mesem dagangannya bisa membuat pelet dan ilmu pengasihan. Bahkan, Anton nekat mewarnai kulit sapi sampai mirip dengan kulit macan. "Belum setahun saya menjual barang ini," ujar Anton.

Kepala Kestuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Besar Harry Kurniawan mengatakan tersangka menjalankan praktek perdukunan. Praktek perdukunan tersangka dibuktikan dari benda-benda klenik yang dijualnya.

Baca: Pembunuhan Depok, Dukun Anton Diancam Penjara Seumur Hidup

Bahkan, tersangka mengiming-imingi korbannya dengan menggandakan emas batangan. Korban diminta menyerahkan mahar agar emas batangannya bisa ditarik melalui ritual gaibnya.

"Korban kemudian diberi minuman kopi yang diberi racun potasium sianida, sebelum menjalankan ritual penarikan emas batangan itu," kata Harry.

Setelah tewas, mobil milik Shendy dibawa tersangka untuk membuang kedua korbannya yang tewas diracun. Korban dibuang di tempat terpisah dalam drinase di kawasa Limo. "Pelaku punya ratusan pengikut di padepokannya. Pembunuhan itu sudah direncanakan," ujar Harry.

Anton diduga terilhami kasus Jessica Kumala Wongso saat menghabisi nyawa dua korbannya, Shendy Eko Budianto dan Ahmad Sanusi. Jessica adalah terdakwa pembunuhan Wayan Mirna Salihin. Dia diduga membunuh Mirna menggunakan sianida yang ditaruh di Es Kopi Vietnam yang dipesan Jessica untuk Mirna.

Soalnya, Anton menghabisi Shendy dan Sanusi dengan kopi yang dicampur potasium sianida. "Kami menduga pelaku terilhami kasus Jessica yang menyedot perhatian publik karena sidangnya ditayangkan terus di televisi," kata Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Kota Depok Komisaris Teguh Nugroho, Selasa, 4 Oktober 2016.

Menurut Teguh, lambung dan pankreas korban rusak akibat racun yang dicampurkan Anton ke dalam kopi Shendy dan Sanusi. Polisi juga mensinyalir Anton terinspirasi kasus Taat Pribadi, pemimpin Padepokan Dimas Kanjeng di Probolinggo, Jawa Timur.

Simak juga: Minum Zam-zam Dimas Kanjeng, Jari Kasiyanto Hitam, Diracun?

Dalam modus operandi kejahatannya, Anton juga membentuk sebuah pedepokan dan melakukan praktek perdukunan abal-abal. "Mirip Dimas Kanjeng Taat Pribadi," ujar Teguh.

IMAM HAMDI

Berita Terkait:
Dua Mayat di Drainase Diduga Dibunuh dengan Kopi Sianida
Polisi Sita Singgasana dan Mahkota Taat Pribadi
Dua Mayat dalam Drainase di Depok Tewas Diracun
Kasus Dimas Kanjeng, Polisi Periksa Marwah Daud?









Berita terkait

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

5 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

6 jam lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

13 jam lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

17 jam lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

18 jam lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

22 jam lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

23 jam lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

1 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.

Baca Selengkapnya