Survei Pilkada: Soal Pemilih Muslim & Kunci Elektabilitas Ahok

Reporter

Jumat, 7 Oktober 2016 13:47 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi tudingan dirinya yang disebut menghina Al-Qur'an Surat Al-Maidah ayat 51 di Balai Kota, 7 Oktober 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Tingginya tingkat kepuasan atas kinerja kepemimpinan pemerintahan saat ini menjadi faktor utama elektabilitas calon inkumben untuk pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Basuki Tjahaja Purnama, sebesar 40,8 persen. Angka itu merosot dari 46,8 persen pada Agustus lalu.

Hasil itu diperoleh dari survei Populi Center. Lembaga itu merilis hasil siginya yang terbaru, 6 Oktober 2016. Sebelumnya, dua lembaga riset lain memaparkan anjloknya elektabilitas inkumben, awal Oktober ini. “Kami tidak ingin berbohong. Survei ini dilakukan dengan integritas,” kata Direktur Populi Center Usep S. Ahyar tentang perbedaan itu, 6 Oktober 2016.

Baca juga:
Survei: Ahok Disokong Segmen Mapan, Anies & Agus?
Survei Populi: Elektabilitas Ahok 45,5 Persen, Tidak Anjlok

Populi Center mengajukan pertanyaan terbuka kepada 600 responden. Mereka ditanya siapa yang paling layak dipilih sebagai gubernur berikutnya di Jakarta. Adapun elektabilitas untuk Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat sebesar 45,5 persen.

Menurut Usep, tingginya elektabilitas Basuki alias Ahok di antaranya lantaran kinerja yang juga dianggap masih memuaskan. Jumlah mereka yang memiliki penilaian itu mencapai 81,4 persen. Angka itu berkurang sekitar tiga persen dibanding pada Agustus lalu.

Adapun kepuasan tertinggi diberikan responden berturut-turut untuk program Kartu Jakarta Sehat, Kartu Jakarta Pintar, dan kemudahan birokrasi pemerintahan. Menyusul di bawahnya adalah penanganan banjir, perizinan terpadu, dan Transjakarta.

Penilaian kinerja itu berpengaruh pada indikasi jumlah pemilih Ahok-Djarot yang “merajai” berdasarkan wilayah, usia, dan pendidikan. Bahkan mereka juga unggul dari dua pasangan calon lain di indikasi berdasarkan agama.

Selanjutnya: untuk pemilih beragama Islam...
<!--more-->
Khusus untuk pemilih beragama Islam, survei Populi pada 25 September-1 Oktober 2016 itu menunjukkan 42,5 persen memilih Ahok-Djarot. Dukungan yang mengalir untuk pasangan Anies-Sandi 25,3 persen suara dan Agus-Silvy 16,8 persen.

Pemilih beragama Islam menyusun hampir 91 persen dari total responden dari survei dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin error lebih-kurang 4 persen tersebut. “Isu tentang agama dan etnis sudah tidak lagi efektif mendongkrak suara para calon,” kata pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Ali Munhanif.

Meski begitu, politikus Partai Golkar, Nusron Wahid, tetap menyatakan pemilih muslim sebagai target pemenangan kubu inkumben. Ketua komando di tim pemenangan Ahok-Djarot itu akan berusaha meyakinkan masyarakat muslim agar memilih Ahok. “Saya akan melawan orang-orang yang pakai isu SARA,” katanya, 6 Oktober 2016.

Adapun ketua tim pemenangan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Mardani Ali Sera, meragukan hasil survei Populi tersebut. Dia merujuk pada dua lembaga sebelumnya yang seragam menyimpulkan elektabilitas pasangan inkumben tengah turun. “Dulu banyak yang mendukung inkumben, sekarang berbalik mendukung Anies–Sandiaga,” ujar Ketua PKS DKI Jakarta itu.

Ahok mengaku tak menghiraukan hasil survei yang menyebut elektabilitasnya naik ataupun turun. Ia tidak mempermasalahkan soal menang atau kalah dalam pemilihan Februari nanti. Menurut dia, yang terpenting adalah warga Jakarta dapat menikmati dan mengenal seumur hidup hasil kerjanya selama menjabat. “Orang harus akui nih, ini zamannya dia, zamannya dia,” ujarnya.

FAJAR P. | IHSAN R. | AMMY H I ERWAN H

Baca juga:
Survei: Ahok Disokong Segmen Mapan, Anies & Agus?
Survei Populi: Elektabilitas Ahok 45,5 Persen, Tidak Anjlok

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya