Kekurangan Obat, RSUD Bekasi Hentikan Layanan Pasien BPJS  

Reporter

Senin, 10 Oktober 2016 18:01 WIB

Ilustrasi pasien menebus obat resep. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Bekasi - Rumah Sakit Umum Daerah, Kota Bekasi, Jawa Barat, terpaksa menutup layanan di poli penyakit dalam karena kekosongan sejumlah obat bagi pasien Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS), Senin, 10 Oktober 2016.

Wakil Direktur Pelayanan Umum RSUD Kota Bekasi Tri Sulistyaningsih mengatakan penyebab terjadinya kekosongan obat adalah adanya kesalahan teknis dalam pengiriman obat oleh pihak perusahaan penyedia obat. "Ada miscommunication, sehingga terjadi keterlambatan pembayaran," ucap Sulis kepada wartawan, Senin, 10 Oktober 2016.

Ia berujar, faktor teknis itu karena baru ada pergantian manajemen beberapa waktu lalu. Pihaknya telah bekerja sama dengan 47 vendor penyedia obat. Sebagian vendor tersebut juga mengalami kekosongan stok obat. Karena itu, mulai Selasa, 11 Oktober 2016, pihaknya akan mengalihkan penyediaan melalui apotek koperasi RSUD. "Cuma harganya lebih mahal 10 persen," tuturnya.

Baca: Polisi Duga Penembakan di Jatiasih Bukan Perampokan Tapi ...

Ia mengaku telah mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar. Dana tersebut untuk kebutuhan pengadaan obat, seperti cairan infus, obat penyakit jantung, obat bius, dan penyakit dalam lain. Rupanya, pada Oktober ini, jumlah pasien meningkat, sehingga kebutuhan obat juga membengkak hingga kehabisan stok. "Besok layanan sudah dibuka lagi seperti biasa, meski obat lebih mahal, tapi dipastikan tak akan membebani pasien," ucapnya.

Berdasarkan catatan RSUD, setiap hari pasien yang berobat mencapai 800-900. Seratus di antaranya merupakan pasien penyakit dalam yang membutuhkan pasokan obat-obatan seperti cairan infus, obat penyakit jantung, dan obat bius.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan tak mempermasalahkan pasien berpindah ke rumah sakit lain karena terjadi kekosongan obat. Menurut dia, semua rumah sakit swasta telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. "Sama saja, baik di RSUD maupun di swasta, sama-sama melayani pasien BPJS," ujarnya.

Salah satu anggota keluarga pasien, Dayanti, menuturkan terpaksa membeli obat gagal ginjal di luar RSUD untuk orang tuanya yang sedang dirawat. "Daripada kenapa-kenapa, mendingan beli obat saja di luar," kata Dayanti.

ADI WARSONO




Berita terkait

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

25 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

27 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

27 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

37 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

29 Januari 2024

Relawan Mahfud MD, Komunitas Peluru Tak Terkendali Kunjungi Atlet Kalangan Disabilitas di Bekasi

Dalam pertemuan tersebut para relawan cawapres Mahfud MD tersebut menemui Ketua Pengurus GOR Bulu Tangkis Smesh, Sugeng.

Baca Selengkapnya

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

22 Januari 2024

Prabowo ke Pendukungnya: Ada yang Kasih Duit Terima Saja, Itu Uangmu, Hasil Korupsi

Prabowo Subianto mengatakan, masyarakat boleh menerima money politics atau serangan fajar saat hari pencoblosan Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

18 Januari 2024

Pemkot Bekasi Bangun 10 Halte Bus Smart Modern, Fasilitas Lengkap Tapi Makan Jalur Pedestrian

Pemkot Bekasi membangun 10 halte bus dengan konsep smart modern, dilengkapi sejumlah fasilitas. Tapi ada yang memakan jalur pedestrian.

Baca Selengkapnya

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

14 Januari 2024

Soal ASN Bekasi Pamer Jersey Nomor Dua, Camat Jatisampurna Sebut Disuruh Panitia

Bawaslu memiliki waktu 14 hari kerja atau hingga 23 Januari 2024 untuk menentukan apakah ada atau tidak pelanggaran netralitas ASN dalam kasus itu.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

10 Januari 2024

Diperiksa Bawaslu Bekasi soal Pamer Jersey Nomor 2, Camat Jatiasih: Beloon Sekali Kalau Sengaja

Camat Jatiasih, Kota Bekasi, Ashari mengatakan bodoh sekali jika ASN sengaja memamerkan jersey bernomor punggung 2.

Baca Selengkapnya