Hewan Mirip Ular di Pesawat, Garuda Indonesia: Itu Kadal

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 12 Oktober 2016 18:42 WIB

Kadal tanpa kaki bernama latin "Lialis burtoni" atau legless lizard. Hewan mirip ular ini ditemukan terlepas dari cargo pesawat Garuda. Foto: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai Garuda Indonesia sedang melakukan investigasi terkait lepasnya hewan kadal tanpa kaki (legless lizard) yang bentuk fisiknya seperti ular di pesawat GA 657 rute Merauke – Jakarta."Investigasinya masih terus berlangsung," ujar Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S Butarbutar, Rabu 12 Oktober 2016.

Kadal jinak itu, diduga terlepas dari kompartemen cargo pesawat GA 657 rute Merauke – Jakarta, Selasa sore 11 Oktober 2016. Benny memastikan jika hewan itu bukan ular, tapi kadal jinak tanpa kaki.

“Memang bentuk fisiknya terlihat seperti ular, namun setelah kami lakukan pemeriksaan ulang yang lebih teliti, baik kemasan bagian luar dan dalam, juga dokumen karantina dan bentuk fisik hewan tersebut, ternyata hewan tersebut kadal bukan ular. Kadal ini dalam nama latinnya adalah “Lialis burtoni” atau legless lizard atau sering disebut kadal tanpa kaki."

Peristiwa lepasnya hewan ini terungkap setelah ada laporan yang menyebutkan pesawat Garuda Indonesia membawa kiriman cargo yang berisi hewan hidup dalam bentuk kotak kayu yang bagian luarnya terdapat lubang udara kecil. Sementara bagian dalam kotak juga dilapisi karung.

Tidak lama kemudian dilaporkan terlepasnya tiga ekor hewan yang diduga mirip ular kecil dari boks cargo. Menurut Benny, awak kabin bisa langsung menangkap tiga kadal jinak tersebut dan mengamankannya kembali, sehingga tidak mengganggu operasional penerbangan.

Ketika mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, petugas kemanan penerbangan (Avsec), petugas cargo, petugas karantina hewan Bandara Soekarno – Hatta, dan awak kabin langsung mengeluarkan cargo tersebut dan memeriksa kembali cargo dan bagian kabin.

Berdasarkan pemeriksaan yang teliti ternyata hewan tersebut bukan ular tetapi kadal jinak. Untuk itu, manajemen Garuda Indonesia memerintahkan untuk dilakukan investigasi secepatnya dan melakukan corrective actions guna memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

Benny mengatakan, investigasi menjadi penting guna memastikan prosedur mana yang terlewati atau ada kemungkinan kerusakan dalam pengepakannya sehingga kejadian ini tidak boleh terjadi lagi."Siapa pun yang terbukti mengabaikan standar prosedur dalam pengepakannya atau melewati SOP yang telah ditetapkan akan dikenakan sanksi yang tegas,"katanya.

Berdasarkan hasil investigasi awal, kata Benny, kemasan dalam boks pengiriman tersebut tidak sesuai dengan standar Live Animal Regulation (LAR), dimana seharusnya kawat pelindung di bagian dalam harus memiliki diameter yang lebih kecil."Pasti ada pengirim yang tidak mematuhi standar kemasan pengiriman, dan petugas yang tidak melakukan multi-check pada barang-barang yang akan diangkut oleh Garuda Indonesia. Garuda Indonesia akan menindak tegas pihak-pihak yang terlibat dalam kecerobohan ini,” katanya.

JONIANSYAH HARDJONO

Berita terkait

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

3 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

4 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

8 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

9 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

9 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

12 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

15 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

20 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

21 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

26 hari lalu

Mengapa Bisa Terjadi Perut Kembung Saat Penerbangan dan Apa Saja Dampaknya?

Perut kembung pada saat bepergian dengan penerbangan pesawat kerap terjadi karena perubahan tekanan udara dan pola makan.

Baca Selengkapnya