Bakal calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdialog dengan warga saat blusukan di Kampung Guji Baru yang terletak di kawasan Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta, 7 Oktober 2016. Masyarakat menyampaikan harapan mereka sebagai warga DKI Jakarta yang membutuhkan seorang pemimpin yang mampu memperjuangkan keadilan sosial di kota metropolitan ini. TEMPO/Subekti
TEMPO.CO, Jakarta - Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berkunjung dan bersilaturahim untuk memenuhi undangan warga yang bermukim di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, Rabu siang, 12 Oktober 2016 . "Saya bersilaturahim untuk mengetahui lebih dekat masalah-masalah yang dihadapi warga sini. Keluhan yang ada selama ini soal keamanan dan keselamatan," ujar Anies kepada wartawan.
Setelah berkeliling dan menyapa warga di perkampungan padat penduduk itu, Anies menunaikan salat Ashar di Masjid Al Barokah, RW 5 Kelurahan Petamburan, kemudian berdialog dengan penduduk.
Kepada para penduduk ia mengatakan bahwa arah pembangunan dan penataan Jakarta selama lima tahun ke depan harus bisa menjamin kebahagiaan setiap penduduknya. Anies tidak ingin masyarakat terus-menerus dihantui oleh penggusuran yang mengatasnamakan pembangunan. "Kita ingin Jakarta menjadi kota di mana ada kesejahteraan dan keadilan. Yang paling penting, di tempat ini harus dijaga," tuturnya.
Selain itu, Anies melanjutkan, pembangunan Jakarta juga harus bebas korupsi melalui pengelolaan APBD yang efektif, efisien, transparan, tepat sasaran serta bermanfaat bagi masyarakat luas.
Di sela-sela pertemuan tersebut, perwakilan warga secara simbolis memberi dan mengalungkan kain sarung di leher Anies. "Kain sarung ini adalah simbol tekad keras warga bersama Pak Anies untuk bertarung melawan korupsi, kemiskinan, penggusuran, dan kebijakan pembangunan yang tidak berpihak kepada warga Jakarta," kata perwakilan warga Petamburan, Muhammad Mustaqim.
Nama Petamburan berasal dari kisah seorang ahli penabuh tambur di wilayah ini yang dimakamkan di bawah pohon jati.
Kampung padat yang terletak di dekat saluran Kanal Banjir Barat dan dihuni 7.857 kepala keluarga ini menyimpan sejumlah potensi masalah yaitu banjir, kebakaran, kekurangan air minum, serta rendahnya sanitasi yang menyebabkan masih tingginya jumlah penderita DBD.
Mengingat begitu kompleksnya masalah di kampung Petamburan, Anies Baswedan menilai berbagai pekerjaan rumah itu tidak hanya bisa diselesaikan oleh pemerintah, tetapi butuh partisipasi aktif dari warga masyarakat.