Dikomplain Warga Saat Beri Sambutan, Ini Kata Ahok  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 22 Oktober 2016 13:16 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Semper Barat, Jakarta Utara, Sabtu, 22 Oktober 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sempat menghentikan kata sambutannya di tengah acara peresmian Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Semper Barat, Jakarta Utara. Seorang wanita paruh baya bernama Suryati mengeluhkan prosedur yang lama saat hendak mengurus surat Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Pak, untuk masyarakat miskin kenapa saya urus BPJS sudah empat bulan enggak selesai?" kata Suryati, yang saat itu berdiri dekat kerumunan masyarakat di samping panggung utama, Sabtu, 22 Oktober 2016. Dia mengaku mengurus BPJS di puskemas di Semper Barat, Jakarta Utara.

Setelah mendengarkan keluhan itu, Ahok meminta agar Suryati segera melaporkan kejanggalannya dalam mengurus BPJS. Pasalnya, kata dia, pengurusan BPJS seharusnya bisa dilakukan dengan cepat. Bahkan, anak yang baru lahir pun sudah bisa mengakses BPJS Kesehatan.

"Kami ini punya 72 ribu pegawai. Kalau punya anak lima saja tidak semua nurut sama Ibu. Makanya yang saya butuhkan adalah ketika pegawai kami bermasalah, Ibu lapor kepada saya, lalu tinggal saya pecat. Makanya Ibu harus lapor," kata Ahok.

Ahok bercerita, selama mengawal program BPJS Kesehatan, kasus serupa juga pernah terjadi. Dulu, banyak orang yang tidak menggunakan pelayanan rumah sakit kelas tiga karena ranjangnya ada sepuluh dalam satu ruangan. Lalu, dia masuk kelas satu dan kelas dua, kemudian dia tidak sanggup bayar. Begitu dia tidak bisa bayar, BPJS tidak bersedia membiayai untuk kelas tiga.

"Ibu silakan lapor kepada kami, itu ada ajudan saya di belakang. Ibu tinggal kasih tahu nama dan kasusnya di mana. Kalau orang saya benar mempermainkan Ibu, tidak perlu tunggu saya jadi gubernur lagi. Senin langsung saya pecat," ujar Ahok.

Ahok menekankan kepada Suryati agar tidak membuat kesan buruk kepada orang dan tidak sembarang mengadu. Pasalnya, banyak calo dalam pengurusan BPJS. Ahok sendiri mempertanyakan Suryati apakah dia seorang calo atau bukan karena banyak masyarakat yang membuat BPJS lewat calo. Bahkan Ahok mengancam Suryati jika ia ketahuan urus BPJS lewat calo, akan dicoret jadi peserta BPJS Kesehatan.

"Ibu silakan SMS saya, saya jamin akan pecat. Setiap hari saya pecat orang. Jadi enggak ada alasan. Ini saya enggak tahu ibu calo atau bukan. Karena banyak oknum calo buat BPJS palsu. Makanya kalau sakit datang ke puskemas, langsung dibikin BPJS. Orang bayi saja lahir, BPJS langsung jadi," kata Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

8 hari lalu

Rencana Anies Usai MK Tolak Gugatan: Istirahat Sejenak, Lalu Perjalanan Baru

Anies Baswedan membeberkan rencananya setelah gugatan kubunya ditolak Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

25 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

27 hari lalu

Jokowi Bagikan Bansos di Depan Istana Merdeka, Begini Penjelasan Heru Budi

Heru Budi mengatakan bansos tersebut bersumber dari dana operasional Presiden.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

42 hari lalu

Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

55 hari lalu

Pemutusan KJMU jadi Polemik, Begini Respons Heru Budi, Anies Baswedan, dan DPRD DKI

Anies Baswedan sebut pemutusan KJMU di tengah jalan berikan penderitaan, sementara Heru Budi sebut bahwa pemutusan itu didasarkan perubahan mekanisme

Baca Selengkapnya

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

57 hari lalu

Pilgub DKI Jakarta, Apakah Deretan Nama Ini Berpeluang?

Belakangan beberapa nama mulai dibicarakan akan maju dalam Pilgub DKI Jakarta, walaupun masih jauh waktu pelaksanaannya. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

59 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

1 Maret 2024

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

Berikut daftar nama yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada nama bapak dan anak, Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

1 Maret 2024

4 Nama yang Santer Dikabarkan Maju Pilgub DKI 2024, Ada Sahroni hingga Ridwan Kamil

Berikut sejumlah nama yang santer dikabarkan akan maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta, mulai dari Ridwan Kamil hingga Sahroni.

Baca Selengkapnya