Seorang peserta memungut sampah di bantara kali saat melakukan bersih Kali Ciliwung di kawasan Depok, Jawa Barat, 14 Agustus 2016. Para anggota komunitas merayakan HUT RI dengan melakukan kegiatan bersih-bersih dengan memungut sampah di sekitaran kali Ciliwung. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok menyiapkan 1.800 laskar kebersihan yang terdiri atas tenaga kebersihan dan petugas pertamanan. Mereka direkrut untuk menjaga kebersihan dan menangkap warga yang membuang sampah sembarangan.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Eti Suryati mengatakan banyak warga Depok yang masih membuang sampah sembarangan. Lokasi favorit warga membuang sampah berada di pinggir jalan dan kali di Depok.
"Biasanya warga membuang sampah sembarangan pagi hari, saat mau berangkat kerja," kata Eti, Senin, 24 Oktober 2016.
Eti mengatakan para pengendara motor lebih sering membuang sampah dari jembatan ke kali di Depok. Dari awal tahun sampai sekarang, pihaknya telah menangkap 43 warga Depok yang membuang sampah sembarangan.
Warga yang tertangkap basah membuang sampah langsung diberikan sanksi dengan diambil KTP dan disidang ke Pengadilan Negeri dengan hukuman tindak pidana ringan. "Sebagian besar memang warga Depok, yang membuang sampah sembarangan," kata Eti.
Diperkirakan lebih dari 250 ton sampah dibuang secara liar di Depok. Total warga Depok yang mencapai 2,1 juta orang memproduksi sampah 1.250 ton per hari. Dari jumlah tersebut, 700-750 ton dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Cipayung.
Selain ditampung ke TPA Cipayung, 100-150 ton sampah dapat dibuang dan diolah di unit pengolahan sampah yang mencapai 36 unit di Depok. "Memang sebagian sampah di Depok belum tertampung dan dibuang secara liar."