Sejumlah pengunjung menunjukan Kartu Jakarta Pintar di Jakarta Book and Education Fair di Plaza Parkir Timur Senayan, Jakarta, 28 Juli 2015. Jakarta Book and Education Fair menyediakan berbagai perlengkapan sekolah yang ditunjukkan kepada para siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar. TEMPO/M Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Pendidikan DKI Jakarta siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp 13,5 triliun untuk Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul. Bantuan pendidikan ini diberikan kepada pemegang Kartu Jakarta Pintar yang melanjutkan ke perguruan tinggi negeri.
Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati mengatakan setiap anak akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 18 juta per tahun. "Artinya, sebulan, mereka bisa terima Rp 1,5 juta," ucapnya, Senin, 31 Oktober 2016.
Dana bantuan tersebut akan diberikan untuk pendanaan uang kuliah dan uang saku mahasiswa atau living cost. "Untuk uang kuliah akan dibayarkan langsung oleh kami lewat Bank DKI kepada perguruan tinggi mereka," ujar Susi.
Dengan demikian, uang saku yang bisa diterima masing-masing anak bergantung pada sisa dana setelah dikurangi biaya kuliah. "Tapi nanti uang sakunya diberikan setiap enam bulan," tuturnya.
Tahun ini, ada 594 penerima KJMU. Mereka adalah para penerima KJP di tingkat sekolah menengah atas atau sederajat yang diterima di perguruan tinggi negeri.
Saat ini, dana bantuan tersebut belum diterima para penerimanya. Susi menuturkan masih ada proses yang harus diselesaikan pihaknya sebelum mentransfer dana tersebut. "Sekarang sedang on process," kata dia.
Sejauh ini, sudah ada 54 perguruan tinggi negeri yang bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam program KJMU ini. Dinas berencana menambah perguruan tinggi lain agar para penerima bebas memilih tempat kuliahnya masing-masing.
