TEMPO.CO, Jakarta – Kepolisian Daerah Metro Jaya kembali memanggil Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam Mulyadi Tansir untuk diperiksa, Senin, 14, November 2016. Mulyadi kembali diperiksa dalam kaitan dengan demonstrasi pada 4 November 2016. Pemeriksaan Mulyadi sebelumnya berlangsung pada 10 November 2016.
“Dalam pemeriksaan (lalu), dari 28 pertanyaan (dari penyidik), saya lihat Ketua HMI tidak kooperatif karena dalam jawaban-jawabannya, ia pada intinya tidak mau menjawab pertanyaan,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono di kantornya, Senin, 14 November 2016.
Baca:
Kapolri: Pelaku Bom Samarinda Eks Narapidana Bom Puspiptek
Gereja Dibom di Samarinda, Begini Kronologinya
Menurut Awi, tim penyidik ingin mendalami peran Mulyadi dalam unjuk rasa itu. Polisi mengandalkan dokumen rekaman video dan gambar demonstrasi. Dari informasi itu, kepolisian menduga ada keterlibatan sejumlah tokoh HMI dalam aksi tersebut. Mulyadi, contohnya, akan ditanyai soal rapat-rapat yang dipimpinnya sebelum demo 4 November dilaksanakan.
"Yang bersangkutan juga melakukan orasi-orasi, tentunya ini yang kami dalami. Apa ada terkait melakukan atau ikut serta melakukan atau menyuruh melakukan," kata Awi.
Polda Metro Jaya telah menetapkan lima anggota HMI sebagai tersangka kerusuhan. Empat di antaranya sudah ditahan. Dalam pemeriksaan hari ini, Mulyadi juga akan dimintai keterangan ihwal keterlibatan lima rekannya di HMI yang menjadi tersangka.
EGI ADYATAMA
Berita terkait
Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem
5 hari lalu
Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza
Baca SelengkapnyaMahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina
5 hari lalu
Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina
Baca SelengkapnyaGelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS
6 hari lalu
Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.
Baca SelengkapnyaGoogle Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya
12 hari lalu
Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.
Baca SelengkapnyaEks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres
12 hari lalu
Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK
12 hari lalu
2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup
12 hari lalu
Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaPrabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial
13 hari lalu
Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK
Baca SelengkapnyaSuasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo
41 hari lalu
Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaProfil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024
41 hari lalu
Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang
Baca Selengkapnya