Temukan 'Surat Berharga', Warga Depok Tertipu 22 Juta  

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 25 November 2016 16:54 WIB

Ilustrasi dokumen. http://rhorns.com/

TEMPO.CO, Depok - Polisi meminta masyarakat berhati-hati terhadap modus penipuan cek dan dokumen yang tergeletak di jalan atau di luar rumah warga. Modus penipuan tersebut diduga sudah memakan puluhan korban yang terkuras uangnya.

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Firdaus mengatakan ada warga yang membuat laporan karena tertipu setelah menemukan surat berharga berupa cek serta surat aset perusahaan dan tanah.

Warga Pancoranmas, Sabarani, 72 tahun, melaporkan penipuan dengan modus tersebut karena duitnya sebesar Rp 22 juta terkuras. "Saat korban memeriksa isi map yang ditemukannya, dia kaget ada ceknya senilai Rp 2 miliar," ucap Firdaus, Jumat, 25 November 2016.

Di map tersebut, ada surat berharga dari Badan Pertahanan Nasional (BPN), surat izin usaha perdagangan (SIUP), dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB). Di muka map tersebut, juga ada nomor kontak yang bisa dihubungi. Korban kemudian mencoba menghubungi nomor yang tertera.

Saat menghubungi, sindikat penipuan tersebut mengiming-imingi korban dengan imbalan Rp 200 juta bila bisa mengembalikan map tersebut. "Namun biasanya pelaku menanyakan jumlah saldo tabungan korban di bank," ujarnya. "Korban nanti diminta transfer dulu duit ke pelaku."

Windaryati Dadiri, warga Bojonggede, Kabupaten Bogor, nyaris tertipu kejahatan dengan modus cek dan berkas berharga. Ia menemukan map dengan cek senilai Rp 2 miliar dan surat berharga tergeletak di depan pintu rumahnya pada tiga bulan lalu. "Saya lihat semuanya surat berharga. Makanya saya mau kembalikan," tuturnya.

Ia mengontak nomor telepon yang ada di map. Saat menelepon, orang tersebut berterima kasih karena berkas berharganya ditemukan. Namun orang yang diteleponnya memintanya menuju ke ATM untuk memastikan saldo tabungannya.

Saat itu, Windaryati mengiyakan karena ada cek yang berisi Rp 2 miliar. Dia menuju Bank Mandiri di Cibinong. Namun ia baru sadar bahwa berkas tersebut merupakan modus penipuan saat anaknya menjemputnya.

"Saya mengikuti permintaan pelaku ke bank untuk mentransfer uang. Saat itu, dia menjanjikan uang Rp 200 juta bila dikembalikan dokumennya," ucapnya.

Setelah kembali dari bank, ia menyerahkan berkas dan cek tersebut ke Kepolisian Sektor Bojonggede. "Pemilik dokumen tersebut marah-marah karena berkasnya diserahkan ke Polsek Bojonggede. Katanya, kalau hilang, saya bakal dituntut," ujarnya. "Saya katakan, justru lebih aman sama polisi berkasnya."

Baca:
Israel Dilanda Kebakaran Hebat, 4 Warga Palestina Ditangkap
Bertemu Ahok di Rumah Lembang, Wanita Emas Deg-degan
HOAX: Kabar FPI Jadi Partai Islam

IMAM HAMDI




Berita terkait

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

9 jam lalu

Kemenperin Periksa Pejabat Terlibat Penipuan SPK Fiktif, Terbongkar karena Aduan Pihak Ketiga

Seorang pejabat di Kemenperin menyalahgunakan jabatan untuk membuat SPK fiktif.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

5 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

6 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

6 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

7 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

11 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

12 hari lalu

Alasan PKS Usung Kader Internal di Pilkada 2024 Kota Depok

Imam Budi Hartono akan melanjutkan RPJMD Kota Depok 2021-2026 jika terpilih pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

18 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

21 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya