TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok aktivis yang menamakan diri Jaringan Aksi Lawan Ahok (JALA) mempertanyakan alasan kepolisian menangkap delapan orang yang diduga makar menjelang aksi demonstrasi 2 Desember 2016. "Wajah demokrasi kita telah tercoreng," kata Koordinator JALA, Sunarto, di Jakarta, Senin, 5 Desember 2016.
Menurut Sunarto, penangkapan para aktivis dan tokoh nasionalis mengindikasikan pemerintahan saat ini anti-kritik. Dia mengkritik kepolisian yang represif terhadap orang-orang atas tuduhan makar.
"Mereka hanya ingin menyampaikan, kembali kepada Undang-Undang Dasar 1945 yang asli," kata Sunarto. "Pernyataan seperti ini kenapa disebut makar?"
Menjelang aksi superdamai 2 Desember 2016 lalu, Kepolisian RI telah mengamankan dan meminta keterangan sepuluh aktivis dan tokoh nasional. Sampai saat ini, masih ada tiga aktivis yang ditahan, yaitu Sri Bintang Pamungkas, Rizal Kobar, dan Jamran.
Sunarto mengatakan akan mengadakan aksi solidaritas sebagai respons terhadap penangkapan para aktivis dan tokoh nasional. "Kami akan mengadakan aksi solidaritas, bebaskan pejuang rakyat," kata Sunarto. "Ini akan memperburuk citra demokrasi jika setiap aktivis yang berjuang ditangkap."
JALA merupakan sekelompok orang yang kerap mengkritik kebijakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Mereka mengawal beberapa kebijakan yang menjadi sorotan, seperti kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras, penggusuran, serta reklamasi Teluk Jakarta.
REZA SYAHPUTRA | PRU
Berita terkait
IPW Desak Kapolda Metro Jaya Bebaskan 12 Aktivis Greenpeace
7 Oktober 2023
IPW mendesak agar Kapolda Metro Jaya membebaskan 12 aktivis Greenpeace Indonesia yang ditangkap kemarin. Mereka ditangkap pasca demo di Bundaran HI.
Baca SelengkapnyaKisah Istri Dedi Hamdun Korban Penculikan 1997, Menunggu Suami Tiap Hari di Teras Rumah
31 Juli 2023
Dedi Umar Hamdun adalah politikus yang juga merupakan aktivis dan menjadi korban penculikan era Orde Baru. Keluarganya terlunta-lunta.
Baca SelengkapnyaTop Nasional: Megawati, SBY dan JK Duduk Satu Meja di Gala Dinner KTT G20, 26 Mahasiswa Ditangkap saat Demo
16 November 2022
Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, Try Sutrisno, dan Hamzah Haz menghadiri jamuan makam malam KTT G20 di Kawasan GWK Bali
Baca SelengkapnyaPenangkapan Blok Politik Pelajar, YLBHI: Jika Tak Jelas Tuduhannya Seperti Teror
27 Juli 2021
Ketua YLBHI Asfinawati, mengkritik prosedur Kepolisian Daerah Metro Jakarta Raya dalam menangkap aktivis yang tergabung dalam Blok Politik Pelajar
Baca SelengkapnyaSeniman Ditangkap karena Sindir Ratu Malaysia dengan Gambar Playlist Spotify
24 April 2021
Seniman Malaysia ditahan polisi karena dituduh menghina Ratu Malaysia dengan membuat gambar daftar putar Spotify yang menghina akun instagram ratu.
Baca Selengkapnya53 Aktivis Hong Kong dan Tokoh Pro-Demokrasi Ditangkap karena Dituduh Subversif
7 Januari 2021
Polisi menangkap 53 orang aktivis Hong Kong selama penggerebekan pagi sebagai tindakan keras Cina menerapkan UU Keamanan Nasional Hong Kong.
Baca SelengkapnyaArab Saudi Usir Dubes Kanada, Batalkan Semua Bisnis Dua Negara
6 Agustus 2018
Kerajaan Arab Saudi memerintahkan duta besar Kanada untuk meninggalkan Arab Saudi dalam waktu 24 jam setelah Kanada mengkritik penangkapan aktivis.
Baca SelengkapnyaPolisi Mesir Tangkap Mantan Juru kampanye el-Sisi, Ada Apa?
28 Mei 2018
Kepolisan Mesir menangkap seorang mantan juru kampanye untuk Presiden Abdel Fattah el-Sisi pada Minggu, 27 Mei 2018.
Baca SelengkapnyaBela Korban Pencemaran, Aktivis Mahasiswa Ini Ditahan
6 Maret 2018
Aktivis mahasiswa UMS M Hisbun Payu telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Jawa Tengah. Aktivis ini sebelumnya disebut diculik.
Baca SelengkapnyaWarga Pulau Pari Geruduk Pos Keamanan Milik PT. Bumi Pari Asri
9 Maret 2017
Penduduk merasa diintimidasi oleh satpam perusahaan.
Baca Selengkapnya