Sejumlah calon penumpang Bus Transjakarta menunggu di pintu masuk halte Bundaran Senayan, Jakarta, saat penutupan arus lalu lintas di beberapa jalan protokol, 22 April 2015. TEMPO/Iqbal Ichsan
TEMPO.CO, Jakarta – PT Transjakarta berencana memberlakukan sistem baru, yaitu satu orang satu tiket atau one man one ticket. Sistem ini akan efektif diberlakukan pada 12 koridor bus rapid transit (BRT) mulai 11 Januari tahun depan.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan sistem one man one ticket ini diberlakukan untuk mendapatkan data perjalanan pelanggan dan menentukan pola perjalanan.
“Dari informasi tersebut, dapat dilakukan penyesuaian rute atau infrastruktur Transjakarta agar pelayanan kepada pelanggan lebih maksimal,” kata Budi melalui siaran pers pada Selasa, 20 Desember 2016.
Aturan one man one ticket ini mewajibkan pelanggan Transjakarta memiliki kartu e-ticket. Menurut dia, hal ini agar penumpang dapat menikmati fasilitas transportasi yang aman, nyaman, dan berkualitas.
Bagi pelanggan yang tidak melakukan tap out, kartu e-ticket akan terblokir. “Jika Anda tidak melakukan tap out, kartu Anda tidak dapat melakukan tap in untuk perjalanan selanjutnya,” tuturnya.
Untuk itu, Transjakarta mengimbau pelanggan agar selalu melakukan tap out. Mekanisme ini akan berkembang untuk rute bus non-BRT. Sebelumnya, Transjakarta telah memberlakukan sistem tap in dan tap out pada 12 koridor Transjakarta sejak 12 Oktober 2016.