Ahok Bantah Survey LBH Soal Rumah Susun  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 21 Desember 2016 21:15 WIB

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blusukan ke kawasan Cilandak Barat, Jakarta Selatan, 21 Desember 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, membantah hasil survei Lembaga Bantuan Hukum (LBH) yang menyatakan dia telah mengingkari janjinya. Sebelum digusur, Ahok menjanjikan warga DKI Jakarta korban penggusuran jaminan kesehatan dan pendidikan serta dipindahkan ke rumah susun sederhana sewa milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Sebetulnya semua orang di DKI Jakarta kurang informasi. Dia enggak ngerti," kata Ahok di Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Desember 2016.

Sebuah survei yang dirilis LBH menemukan 59,8 persen penghuni rumah susun tidak memiliki Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan 59,8 persen tidak memiliki Kartu Jakarta Sehat (KJS). Sehingga LBH menilai Ahok telah ingkar terhadap janjinya yang akan memberikan seluruh biaya kesehatan dan pendidikan kepada penghuni rumah susun.

Soal jaminan kesehatan dan pendidikan, Ahok menuturkan sebetulnya DKI Jakarta menganut penanggungan semesta. Artinya, siapa pun yang tercatat sebagai warga DKI Jakarta, asalkan ia mau diopname di rumah sakit kelas tiga, maka biaya akan ditanggung pemerintah daerah. Meskipun ia berada pada taraf ekonomi menengah atas.

Selain itu, Ahok mengatakan bahkan telah memperbaiki sistem yang ada di puskesmas dan rumah sakit kelas tiga. Sebelumnya, Ahok menyebutkan rumah sakit kelas tiga biasanya terdapat sepuluh ranjang dalam satu kamar. Kemudian, sistem tersebut diubah secara berangsur dari delapan kamar hingga enam kamar.

"Nah solusi yang baru kami bangun satu kamar mandi sudah tinggal empat ranjang di kelas tiga. Supaya orang lebih gampang giliran ke WC segala macam," ujar Ahok.

Sementara untuk jaminan biaya pendidikan, Ahok mengatakan, semestinya, penghuni rumah susun yang benar-benar datang karena permukimannya dinormalisasi mendapatkan KJP. Justru ia mempertanyakan warga rusun yang tidak dapat KJP. "Sekarang yang ngomong ini kami mesti cek dulu," kata dia.

Ahok menduga mereka yang tidak mendapatkan KJP adalah penghuni lama rumah susun, bukan mereka yang berhak menerima jaminan kesehatan tersebut. Pasalnya, penghuni rumah susun yang lama bahkan mampu membeli salah satu unit dan memiliki mobil pribadi.

"Sekarang kalau kamu punya mobil, saya enggak bakal kasih KJP. Coba cek. Kalau dia masih ngotot dia bilang tinggal di rusun, tapi enggak dapat KJP, kalau dia punya mobil, saya mau usir dia dari rusun," ujar Ahok.

Ahok mengatakan sudah berbaik hati tidak mengusir penghuni lama yang membeli rusun milik pemerintah. Pasalnya, mereka dianggap sudah puluhan tahun di rumah susun, tapi tidak diusir. Sehingga Ahok meminta penghuni lama tidak menuntut KJP yang bukan haknya.

"Kamu kalau sudah beli (rusun) mahal tuh. Harga rusun Rp 100-200 jutaan, tapi kami enggak usir. Kami sudah baik hati karena sudah (tinggal) lama kan," ujar Ahok.

LARISSA HUDA

Berita terkait

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

1 hari lalu

Kementerian PUPR: Progres Rusun ASN di IKN Rata-rata Capai 40 Persen

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan progres pembangunan rumah susun (Rusun) ASN di di IKN rata-rata capai 40 persen.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

2 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta Dorong Pembangunan Rusun Mix Use Development

Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi mengatakan pembangunan rumah susun dapat mengatasi daerah kumuh di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

19 hari lalu

Polisi Tetapkan Ketua Kampung Bayam Furqon Sebagai Tersangka

Jakpro melaporkan Ketua Kelompok Tani Kampung Bayam Furqon dengan tuduhan pencurian, perusakan, dan penempatan rumah susun tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

27 Februari 2024

Terkini: Ekonom Kritisi Pemerintah yang Kambinghitamkan Harga Beras Akibat El Nino, Beras di Era Jokowi Termahal Sepanjang Sejarah

IDEAS menilai terdapat tendensi dari banyak pejabat pemerintah untuk menganggap wajar tingginya harga beras saat ini dengan alasan faktor El Nino.

Baca Selengkapnya

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

28 Januari 2024

Alasan Warga Eks Kampung Bayam Tolak Opsi Rusun Heru Budi, Bukan karena Tarif Sewa

Warga eks Kampung Bayam kelompok Furkon menyatakan sudah buat kesepakatan tarif sewa di HPPO JIS Rp 600 ribu per bulan.

Baca Selengkapnya

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

27 Januari 2024

Warga Kampung Bayam Sepakat Tolak Rencana Heru Budi Bangun Rusun Baru di Tanjung Priok

Warga eks Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok tani binaan maupun PWKB sepakat menolak solusi dari Heru Budi Hartono.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

26 Januari 2024

Heru Budi Siapkan Rusun di Nagrak, Pasar Rumput, dan Tanah Pasir untuk Warga Eks Kampung Bayam

Solusi itu, kata Heru Budi, muncul setelah pihaknya mendengar aspirasi baik masyarakat maupun PT Jakarta Propertindo selaku pemilik bangunan.

Baca Selengkapnya

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

24 Januari 2024

Akses Jalan Rusun Diberi Pita Garis Kuning, Warga Eks Kampung Bayam Tak Diberi Akses Lagi

Kelompok Petani Kampung Bayam Madani (KPKBM) yang merupakan Warga eks Kampung Bayam mengaku tak diberi akses keluar masuk ke Kampung Susun Bayam.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

22 Januari 2024

Top 3 Metro: Jakpro Sebut Semua Warga Jakarta Bisa Tinggal di Rusun JIS, Iklan Anies di Videotron yang Hilang Kini Muncul di LED Truck

Dirut Jakpro sebut fungsi rusun, yang sempat disebut Kampung Susun Bayam itu, sebagai hunian untuk pekerja Jakarta International Stadium (JIS).

Baca Selengkapnya

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

12 Januari 2024

Kisah Kampung Susun Akuarium, Mengapa Ahok Dulu Menggusur Kampung Akuarium?

Saat Gubernur DKI Ahok, Kampung Akuarium mengalami penggusuran. Apa Alasannya? Sekarang telah berdiri Kampung Susun Akuarium.

Baca Selengkapnya