Pembunuhan Sadis Pulomas, Ramlan Butarbutar: Saya Tidak Ikut

Reporter

Rabu, 28 Desember 2016 21:58 WIB

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan memperlihatkan foto dua pelaku pembunuhan Pulomas saat memberi keterangan pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta, 28 Desember 2016. Polisi berhasil mengamankan dua pelaku dari total empat pelaku, dan satu pelaku yang tertangkap dinyatakan tewas. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang terduga pelaku pembunuhan sadis Pulomas, Ramlan Butarbutar, akhirnya tewas dalam perjalanan ke rumah sakit setelah ditembak polisi karena melawan saat akan ditangkap, Rabu, 28 Desember 2016. Menurut saksi mata, ketika akan dimasukkan ke mobil, Ramlan sempat berteriak bahwa dia tidak terlibat perampokan.

Ramlan merupakan kapten dalam kelompoknya ketika melakukan perampokan di sebuah rumah mewah di Pulomas, Jakarta Timur. Ramlan ditangkap bersama Erwin Situmorang di rumah kontrakan di Jalan Kalong RT 8 RW 2, Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Rabu, 28 Desember 2016, sekitar pukul 15.00 WIB.

"Ada empat kali suara tembakan," kata warga setempat, Ariyan, 24 tahun, kepada Tempo. Setahu dia, tembakan itu mengenai Ramlan ketika ditangkap di depan rumah kontrakan milik Kimley. Setelah itu, polisi menangkap Erwin.

Menurut dia, tak lama kemudian, datang sebuah ambulans milik rumah sakit swasta. Ketika Ramlan dimasukkan ke ambulans tersebut, terdengar teriakan. "Saya tidak ikut, saya tidak ikut," ucap Ariyan menirukan ucapan Ramlan.

Erwin, ujar dia, dimasukkan ke mobil pribadi. Kemudian puluhan polisi yang membawa senjata laras panjang meninggalkan lokasi setelah memasang garis polisi. "Kami tidak boleh mendekat, disuruh masuk rumah," tutur warga lain, Ani, 35 tahun.

Perampokan sadis itu terjadi pada Senin, 26, Desember 2016, di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Dalam kejadian itu, enam orang tewas, yaitu pemilik rumah, Dodi Triono, 59 tahun; dua anak Dodi, Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9); Amel, teman anak korban; serta dua sopir keluarga korban: Yanto dan Tasrok (40).

Adapun korban selamat adalah Emi, Zanette Kalila Azaria, Santi, Fitriani, dan Windy, 23 tahun. Kini para korban selamat masih dalam perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami trauma berat seusai insiden perampokan disertai penyekapan itu.

ADI WARSONO






Advertising
Advertising

Berita terkait

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

22 menit lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

5 jam lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

2 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

2 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

2 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

2 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

3 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

3 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

3 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

3 hari lalu

Mayat Perempuan dalam Koper, Pelaku Pembunuhan dan Korban Telah Dua Kali Berhubungan Intim

Pelaku pembunuhan dan korban telah dua kali berhubungan intim. Permintaan korban untuk segera dinikahi membuat pelaku marah.

Baca Selengkapnya