Jakarta Darurat Limbah?  

Reporter

Jumat, 6 Januari 2017 07:31 WIB

Ilustrasi sungai kotor/berlimbah. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap hari, ibu kota Jakarta menghasilkan limbah sebanyak 2 juta meter kubik per hari. Namun, yang bisa diolah hanya sekitar 35ribu meter kubik saja. Salah satunya karena Jakarta tak punya cukup tempat pengelolaan limbah.

“Pengolahan limbah paling besar hanya di Waduk Setiabudi itu,” kata Direktur Teknik dan Usaha PD PAL Jaya Juniver Pandjaitan Kamis 5 Januari 2017. PAL Jaya adalah perusahaan milik pemerintah Jakarta yang bertugas mengurus limbah ibu kota.

Juniver mengatakan ada beberapa lokasi lain untuk mengolah limbah, namun kapasitasnya tak sebesar di Waduk Setiabudi. Di lahan seluas 4,2 hektare di Jalan Galunggung Setiabudi itu, limbah yang berasal dari permukiman di sekitar Senayan, Sudirman, dan Kuningan diolah menggunakan tujuh mesin aerator. Hasil pengolahan pun bisa aman di buang ke sungai.

Pengamat Tata Kota Nirwono Joga mengatakan kondisi tersebut membuat Jakarta bisa dibilang darurat limbah. Nirwono menyebut pemerintah Jakarta tak serius dalam menangani limbah. Padahal limbah adalah salah satu persoalan kota yang perlu mendapat perhatian.

Dia pun menyarankan agar Jakarta membuat rencana induk pengolahan limbah. Kemudian membangunnya secara bertahap di kawasan yang banyak limbahnya. Saluran air limbah harus terpisah, bisa dibangun bersamaan dengan revitalisasi saluran air dan trotoar. "Terakhir, buat kolam penampungan dan pengolahan limbah dari tingkat rukun tetangga sampai kecamatan,” kata Nirwono.

PAL Jaya sendiri sudah berencana untuk membangun pengolahan limbah baru di beberapa titik. Di antaranya di Muara Angke, Srengseng, Pulogebang, Pegadungan dan Marunda. Juniver mengatakan pihaknya menyiapkan anggaran Rp 20 triliun untuk proyek tersebut. “Tahun depan bisa dibangun,” ujarnya.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya