Dugaan Korupsi Masjid di Jakpus, Saefullah Ungkap ini

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 11:30 WIB

Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta, Saefullah menjawab pertanyaan wartawan usai menjalani pemeriksaan penyidik terkait kasus dugaan suap reklamasi di Gedung KPK, Jakarta, 27 April 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah memenuhi pemanggilan penyidik Badan Reserse Kriminal Mabes Polri terkait dugaan korupsi pembangunan Masjid Al-Fauz di kantor Wali Kota Jakarta Pusat. Saefullah menyampaikan sejumlah fakta terkait proyek pembangunan masjid yang mulai dibangun pada 2010, di era Sylviana Murni –saat ini calon wakil gubernur- menjabat wali kota.


Kepada polisi, Saefullah mengatakan pembangunan masjid itu direncanakan pada 2004, yakni pada masa kepemimpinan Wali Kota Muhayat. “Saat itu sudah ada tiang pancang penanda masjid akan dibangun,” kata dia Rabu 11 Januari 2016.


Baca : Bareskrim Selidiki Dugaan Korupsi Pembangunan Masjid Walkot Jakpus


Meski begitu, pembangunan masjid baru terlaksana saat era Sylviana pada 2010. Sylviana pernah menjabat Wali Kota Jakarta Pusat periode 2008-2010. Ia kemudian digantikan oleh Saefullah pada 4 November 2010. Saat itu masjid sudah dibangun.


Saefullah mengatakan anggaran pembangunan masjid tersebut menelan dana Rp 27 miliar pada 2010. Proyek berjalan dan pemenang lelang sudah ada. Namun, penandatanganan pelaksanaan proyek dilakukan oleh Wakil Wali Kota Rospen Sitinjak. “Karena wali kota (Sylviana) sedang mengikuti pelatihan di Lembaga Ketahanan Nasional,” kata dia. Saat ini, Rospen sudah pensiun.


Advertising
Advertising

Menurut Saefullah, seharusnya pembangunan masjid itu selesai pada 2010. Namun, ketika ia menjabat Wali Kota, beberapa bagian belum selesai. Karena itu, pada 2011, ada tambahan anggaran Rp 5,6 miliar. "Saya tidak tahu juga soal penganggaran itu. Seharusnya sudah ada sejak saya belum menjabat," ujarnya.


Pada 2011, menurut Saefullah, pembangunan masjid sudah selesai semuanya. Dia menuturkan, setelah masjid selesai, Badan Pemeriksa Keuangan mengauditnya. Hasil audit ini menyebutkan ada kelebihan pembayaran sekitar Rp 108 juta dari anggaran pembangunan masjid tahun 2011. "Saya langsung kembalikan," kata dia.


Penyidik dari Direktorat Tindak Pidana Korupsi sudah meminta keterangan dari 20 orang terkait kasus ini. Namun, kepolisian masih enggan membeberkan hasil pemeriksaan tersebut.


ERWAN HERNAWAN | REZKY ALVIONITASARI

Berita terkait

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

8 hari lalu

Kemenhub Imbau Masyarakat Tinggalkan Travel Gelap, Ini 5 Dampak Buruk Menggunakannya

Hindari risiko fatal dengan travel gelap. Ketahui dampak buruknya, termasuk kecelakaan, asuransi, dan tarif tak jelas.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

16 hari lalu

Kapolres Jakut Klaim Kawasan Wisata Ancol Aman, Belum Ada Laporan Tindak Kriminal

Kapolres Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan mengklaim belum ada kerawanan dan berbagai tindak kriminal yang terjadi di kawasan wisata Ancol

Baca Selengkapnya

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

23 Januari 2024

Anies Tanggapi Isu Jual-beli Bangku Sekolah: Bentuk Kriminalitas

Anies mengatakan itu merupakan penyimpanan, pelanggaran dan kriminalitas yang tidak boleh dibiarkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

13 Desember 2023

Prabowo Bilang Indonesia Negara Aman, Ini Daftar Negara dengan Kriminalitas Tertinggi

Prabowo singgung Indonesia masih aman, damai, dan terkendali

Baca Selengkapnya

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

29 Oktober 2023

Kriminal Sepekan: Ade Armando Digugat PDIP, Firli Akui Bertemu SYL, Wanita Mental Ditabrak Fortuner

Sejumlah peristiwa kriminalitas terjadi sepekan terakhir di Jabodetabek. Ade Armando digugat PDIP, Firli Bahuri, Fortuner tabrak wanita di Kembangan

Baca Selengkapnya

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

13 Agustus 2023

Polres Jakarta Utara: Ancol dan Sunter Daerah Rawan Kejahatan Pekan Lalu

Polres Jakarta Utara menandai Ancol hingga Sunter Agung dengan warna merah di peta kerawanan kejahatan

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

4 Agustus 2023

Polisi Cari Penganiaya Guru SMA hingga Buta di Rejang Lebong

Pelaku menganiaya dengan menggunakan ketapel kepada guru SMA itu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

16 Juli 2023

Polisi Tangkap 2 Pelaku Mutilasi yang Sebar Tubuh Korban di Lima Lokasi

Terkuaknya kasus mutilasi ini pasca temuan potongan-potongan tubuh manusia total di lima titik Sleman.

Baca Selengkapnya

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

7 Juli 2023

DPRD DKI Duga Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman karena Keluhan Pedagang Diabaikan

DPRD DKI Jakarta menduga Blok G Pasar Tanah Abang menjadi sarang preman dan tempat mengonsumsi narkoba karena keluhan pedagang diabaikan.

Baca Selengkapnya