Jalan Kaki 35 Menit di Jakarta, Wanita ini Digoda 13 Kali

Reporter

Rabu, 25 Januari 2017 13:13 WIB

Ilustrasi pelecehan perempuan. nypost.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kate Walton, seorang wanita berkewarganegaraan Australia yang tinggal di Jakarta, melakukan eksperimen untuk mencari tahu tentang tingkat kejahatan seksual yang dialami wanita dalam kehidupan di Ibukota. Kate juga diketahui sebagai aktivis perempuan.

Kate Walton melakukan eksperimen dengan cara berjalan kaki dari Pasar Mayestik menuju Senayan Plaza dengan mengenakan rok mini. Dalam perjalanan selama 35 menit itu, Kate menulis setiap momen yang dialaminya di akun twitternya @waltonkate.

Pada eksperimen yang dilakukannya pada 8 Januari 2017 lalu, Kate langsung menerima kejahatan seksual yang pertama. Saat ia berjalan, beberapa remaja laki-laki dalam truk pick-up meneriakinya dengan suara yang tak begitu jelas. Kemudian beberapa remaja di jalan juga berteriak memanggilnya dengan sebutan cantik.

"Seorang laki-laki berusia 20an tahun meminta nomor hp saya tanpa terlebih dahulu berkenalan," kicau Kate. Selisih 30 detik kemudian, remaja laki-laki lainnya juga meminta nomor ponselnya. "Saya bertanya, untuk apa? Dan dia bilang 'Oh hanya untuk disimpan saja," tutur Kate.

Beberapa kejadian kejahatan seksual terus dialami Kate selama perjalanan eksperimennya itu. Mulai dari klakson motor, godaan orang di taman hingga ada yang berkata kotor kepadanya.

Pada kejadian yang kesepuluh, Kate bertemu pria berusia sekitar 50 taun yang menggodanya di depan istrinya. "Kesepuluh, pria berusia 50 tahun sepertinya terkagum, dan dia berkata bahwa saya cantik, dan itu dilakukan langsung di depan istrinya," kata dia.

Godaan itu berlanjut sampai ia tiba di depan Senayan City. "Selesai. Dalam 35 menit berjalan, 13 insiden pelecehan selama perjalanan," kata Kate.

Cuitan Kate itu kemudian ditanggapi oleh beberapa netizen. Salah satunya pengguna akun @yellohelle. "Ini mengerikan karena tak hanya terjadi pada apapun pakaian yang kita kenakan. Contohnya saat aku mengenakan jaket berukuran besar dan memakai masker!"

Beberapa cuitan ditanggapi Kate, bahwa ia sebenarnya telah berusaha sopan kepada orang yang melecehkannya, karena bersikap marah tidak akan membantu. Ia mengambil sisi positif bahwa hal itu membuatnya lebih kuat.

Dia pun berpendapat jika pelecehan di Jakarta benar-benar yang terburuk di Indonesia. "Yang menyedihkan, pelecehan di jalan menjadi benar-benar buruk di Indonesia. Lebih buruk dibandingkan tempat lain yang pernah aku kunjungi dan tinggali," ujar Kate.

DESTRIANITA K

Berita terkait

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

42 hari lalu

10 Perilaku Pasangan yang Merendahkan Anda dan Hubungan, Jangan Ditoleransi

Anda sering terluka atau mempertanyakan harga diri. Berikut perilaku pasangan yang menjadi sinyal Anda harus bersikap tegas dalam hubungan.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

45 hari lalu

Tanggapan Pihak Johnny Depp atas Tuduhan Pelecehan Verbal dari Lawan Mainnya

Tanggapan Johnny Depp setelah dituduh melakukan pelecehan verbal terhadap lawan mainnya di lokasi syuting film Blow yang dirilis 23 tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

46 hari lalu

Mantan Produser Nickelodeon Minta Maaf Atas Perilakunya yang Diungkap Serial Quiet On Set

Mantan Produser Nickelodeon, Dan Schneider terseret kasus pelecehan, seksisme, rasisme, dan perlakuan tidak pantas terhadap artis cilik.

Baca Selengkapnya

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

48 hari lalu

Fakultas Filsafat UGM Dalami Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa dengan Korban 8 Orang

Fakultas Filsafat UGM menunggu laporan dari para korban untuk penanganan yang lebih tepat dan cepat.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

50 hari lalu

Kilas Balik Kasus Pungli di Rutan KPK, Terbongkarnya Diawali Kejadian Pelecehan Seksual

KPK telah menetapkan 15 tersangka kasus pungutan liar di rumah tahanan KPK. Berikut kilas baliknya, diawali kejadian pelecehan seksual.

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

6 Maret 2024

Dugaan Pelecehan oleh Rektor Universitas Pancasila, Polisi Periksa 15 Saksi

Rektor Universitas Pancasila nonaktif Edie Toet Hendratno dilaporkan dua orang atas dugaan pelecehan

Baca Selengkapnya

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

1 Maret 2024

Dugaan Pelecehan Seksual Oleh Dokter di Palembang, Pelapor akan Serahkan Barang Bukti

Perkara dugaan pelecehan seksual oleh dokter di salah satu rumah sakit di Jakabaring, Palembang, terus bergulir di Polda Sumatera Selatan

Baca Selengkapnya

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

29 Februari 2024

Datangi Polda, Rektor Universitas Pancasila Edie Toet Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

Rektor Universitas Pancasila nonaktif, Edie Toet Hendratno, 72 tahun, memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa di kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

29 Februari 2024

Rektor Universitas Pancasila Diperiksa Hari Ini, Korban Bantah Ada Motif Politik

Pengacara rektor Universitas Pancasila menuding ada motif politik karena isu pelecehan seksual ini mencuat jelang pemilihan rektor.

Baca Selengkapnya

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

27 Februari 2024

Yayasan Minta Rektor Universitas Pancasila Kooperatif Jalani Proses di Polisi soal Dugaan Pelecehan

Yayasan Universitas Pancasila meminta rektor nonaktif ETH kooperatif menjalani proses di kepolisian dalam kasus dugaan pelecehan seksual

Baca Selengkapnya