Ketua Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Percakapan berbau pornografi yang diduga melibatkan pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Syihab, dan salah satu tersangka kasus dugaan makar, Firza Husein, dianggap rekayasa. Para pengikut Rizieq menganggap itu fitnah dan rekayasa.
"Saya menyampaikan bahwa foto yang ada di media itu tidak benar adanya," ujar Yakub Arupalaka, yang mengaku sebagai Bendahara Partai Priboemi sekaligus loyalis Rizieq, di depan Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta, Senin, 30 Januari 2017. Menurut Yakub, isi percakapan yang ditampilkan beserta gambar perempuan tak berpakaian itu dirancang sedemikian rupa.
Meski begitu, Yakub mengatakan ada salah satu foto yang benar, yaitu foto yang menampilkan pertemuan antara Rizieq, Firza, dan beberapa tokoh lain di rumah Rachmawati Soekarnoputri. Yakub pun mengaku hadir dalam pertemuan itu.
"Lalu tambahan di media itu adalah foto yang tak senonoh dan tidak pantas. Ibu Firza juga sangat syok (melihat) foto yang ada di YouTube. Lalu inilah saya klarifikasi bahwa tidak benar foto itu," ujar Yakub.
Yakub mengaku sudah mendeteksi sumber rekayasa itu dan menjalankan upaya hukum. Menurut dia, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) juga sudah bereaksi tentang penyebaran isi percakapan di media sosial tersebut. "GNPF sudah bentuk tim pengacara untuk menangani kasus ini," tuturnya.
Kepolisian Daerah Metro Jaya pun menaruh perhatian kepada kasus ini. Polisi sedang menyelidiki akun-akun yang mengunggah percakapan tersebut. Rizieq dan Firza juga direncanakan akan diperiksa. Namun polisi akan lebih dulu memastikan keaslian percakapan yang beredar lewat foto dan video itu. Konten percakapan yang ditemukan sejak Ahad kemarin itu berpotensi diterapkan sebagai pelanggaran dengan pasal pornografi.