TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, meresmikan penggunaan "Kartu Jakarta One" di Rumah Susun Pesakih, Kalideres, Jakarta Barat. "Hari ini kami resmikan, sudah tersebar di 23 rumah susun milik Pemprov, di sini saja ada dua (mesinnya)," katanya, Senin, 6 Februari 2017.

Sumarsono menjelaskan, kegunaan kartu Jakarta One adalah untuk mendata penduduk yang tinggal di rumah susun milik Pemerintah DKI Jakarta. "Selain itu kartu ini bisa digunakan untuk naik busway, gratis," katanya.

Sumarsono menjelaskan pembagian kartu Jakarta One sudah mencapai 70 persen dari total 13.731 penghuni di 23 rusun di DKI Jakarta. "Hingga saat ini sudah ada sekitar 9 ribu penduduk yang registrasi absensi," ucapnya.

Menurut Kepala Dinas Perumahan DKI, Arifin, Kartu Jakarta One adalah kartu sistem absen elektronik menggunakan sidik jari. Kartu ini untuk menandai penghuni rusun agar sesuai dengan penghuni yang terdaftar.

Suarsih, seorang ibu rumah tangga yang juga warga Rusun Pesakih, membenarkan adanya absensi penghuni rusun dalam periode tertentu. "Biasanya, satu bulan dua kali, suami saya absen," ujarnya.

Dia menjelaskan, sudah mengerti cara penggunaan kartu Jakarta One, Suarsih menuturkan kartu tersebut diberikan saat pertama kali dia dan keluarganya hijrah ke Rusuh Pesakih. "Sebelumnya, registrasi dulu pakai sidik jari, habis itu dikasih kartu dari Bank DKI, bayar rusunnya juga langsung diambil dari Bank sebulan sekali, iurannya Rp 208 ribu," jelasnya.

Suarsih mengatakan, dia cukup terbantu dengan adanya kartu Jakarta One, dia bisa menaiki Transjakarta dengan gratis, namun dia mengeluhkan belum semua warga mendatapkan kartu itu. "Mungkin masih ngantri dikasihnya," ucapnya.

CHITRA PARAMAESTI