Unjuk Rasa Geruduk Rumah SBY, Begini Penjelasan Polisi  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Selasa, 7 Februari 2017 09:24 WIB

Ilustrasi demo/unjuk rasa. Toulousestreet.com

TEMPO.CO, Jakarta - Unjuk rasa ratusan mahasiswa di depan rumah Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin, 5 Februari 2017, tak diketahui polisi. Aksi di Jalan Mega Kuningan Timur VI, Setiabudi, Jakarta Selatan, itu mendadak tanpa pemberitahuan lebih dulu ke polisi.

"Enggak ada (pemberitahuan). Makanya kami bubarkan," kata Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Jakarta Selatan Komisaris Purwanta saat dikonfirmasi Tempo, Selasa, 7 Februari 2017.

Baca: Rumah SBY Digeruduk, Demokrat Pertanyakan Kinerja Kepolisian

Menurut Purwanta, aksi itu dilakukan pukul 14.30 WIB oleh sekitar 500 mahasiswa. Karena tanpa izin dan pemberitahuan, dia mengatakan, anggota Polsek Setiabudi kemudian membubarkan mereka pada pukul 14.45 WIB. "Massa datang menggunakan 11 bus besar dan 2 unit Kopaja," katanya.

Para mahasiswa itu antara lain membawa beberapa spanduk yang bertuliskan: Terapkan nilai-nilai Pancasila kepada pendidikan, menolak dan lawan isu SARA, upaya adu domba rakyat, serta tolak dan lawan organisasi radikal yang anti-Pancasila. Purwanta mengatakan pengunjuk rasa adalah peserta Jambore mahasiswa di Cibubur.

Baca: Rumah 'Digeruduk' Ratusan Orang, SBY Curhat di Twitter

Purwanta mengatakan masalah ini telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya. Rencananya, Polda segera akan memeriksa koordinator aksi ini.

Pada Senin itu pula, Staf Khusus Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Chrisma Albandjar menolak disangkutkan dengan unjuk rasa di depan rumah SBY. "Kami menyesalkan pernyataan pers dari DPP Partai Demokrat yang memberi kesan seolah-olah ada hubungan antara kehadiran Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki di acara Jambore Mahasiswa Indonesia dan demonstrasi di depan kediaman Pak SBY," katanya dalam keterangan tertulisnya.

Chrisma menegaskan, kehadiran Kepala Staf Kepresidenan dalam acara Jambore Nasional Mahasiswa Indonesia di Bumi Perkemahan Cibubur pada 5 Februari 2017 adalah atas undangan panitia Jambore. Dalam acara tersebut, kata Chrisma, Teten Masduki menyampaikan materi mengenai upaya menjaga NKRI.

Baca: Massa yang Geruduk Rumah SBY Kiriman Istana?

Beberapa hal yang disampaikan di antaranya seluruh pihak harus menjaga NKRI dan harus terus menjaga toleransi terhadap keberagaman sesama warga. Selain toleransi, semua warga di Indonesia harus merasakan pembangunan, dari Jawasentris ke Indonesiasentris, termasuk mereka yang di daerah terpencil, perbatasan, dan pulau terdepan.

Dalam sesi dialog, kata Chrisma, mahasiswa menyampaikan kritik kepada pemerintah tentang transparansi dana desa, HAM masa lalu, masalah investasi asing, Papua, masalah listrik, dan pendidikan. Dalam kesempatan itu, Teten mengajak mahasiswa turun ke desa guna memastikan program-program di desa berjalan dengan baik untuk kemajuan desa.

ANTARA | EGI ADYATAMA


Berita terkait

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

3 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

9 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

10 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

10 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

10 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

10 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

39 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

39 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya