Bekasi Mau Melebarkan Kali Cakung, Kenapa Harus Tunggu DKI?

Reporter

Editor

Ali Anwar

Rabu, 22 Februari 2017 18:31 WIB

Warga mengambil sampah yang tersangkut di jembatan Kali Cakung di depan perumahan Nasio, Bekasi, 21 Februari 2017. Tempo/Rully Kesuma

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi berencana melebarkan Kali Cakung yang dituding menjadi salah satu penyebab banjir cukup parah di kawasan perumahan di sekitarnya. Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bekasi Arief Maulana mengatakan saat ini lebar Kali Cakung sudah tidak ideal lagi.

“Karena lebarnya hanya sekitar 4 meter. Padahal, seharusnya kali itu memiliki lebar 6 meter lebih,” kata Arief, Rabu, 22 Februari 2017. Menurut Arief, bukan tidak mungkin kali tersebut dilebarkan. “Hanya saja dibutuhkan anggaran yang cukup besar serta koordinasi antar daerah dengan DKI Jakarta,” ujar Arief.

Baca: Tanggul Kali Cakung Jebol, Perumahan Harapan Baru Banjir

Namun, Arief tidak menyebutkan di titik mana saja yang harus dilebarkan dan berapa anggarannya. Yang jelas, kata Arief, tahun ini pemerintah pusat melakukan normalisasi Kali Cakung di sekitar Perumahan Dosen IKIP, Jatiasih, dengan anggaran hingga Rp 50 miliar. Sedangkan Pemerintah Kota Bekasi menyediakan anggaran Rp 20 miliar untuk penyelesaian kolam retensi di Perumahan Dosen IKIP.

Mengapa harus melibatkan DKI Jakarta? Karena, kata Arief, hilir Kali Cakung berada di DKI Jakarta, yakni Kanal Banjir Timur. “Banjir kemarin sulit surut karena hilir KBT juga penuh,” kata Arief. “Alternatif selain pelebaran Kali Cakung, kami harus membuatkan tandon air yang banyak,” ucap Arief.

Arief mengatakan, tanggul yang jebol di Perumahan Dosen IKIP dan Komplek Harapan Baru II, Kecamatan Bekasi Barat, telah ditangani secara darurat, yakni dengan cara memasang karung berisi pasir sebagai tanggul sementara. “Tanggul permanen akan dibangun setelah kondisi normal,” kata Arief.

Arief mengakui banjir saat ini cenderung berada di bantaran Kali Cakung. Kali tersebut tak mampu menampung air hujan yang mengguyur, sehingg air meluap. “Sedangkan air di permukiman warga tak dapat dibuang ke kali,” kata Atief.

Wakil Satuan Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Bekasi Karsono mengatakan, dari dua tanggul yang jebol, yang paling parah di Kompleks Dosen IKIP. “Ketinggian air mencapai 2 meter,” kata Karsono. Adapun, di Perumahan Harapan Baru ketinggian genangan mencapai 1,5 meter.

Baca juga: Begini Amuk Banjir Bekasi yang Sempat Rendam 24 Kelurahan

Selain, itu, ujar Karsono, meski hari ini tidak hujan, namun masih ada genangan air di perumahan Bumi Nasio, Harapan Baru, dan Kali Baru. Dinas teknis masih berupaya mengeringkan genangan setinggi 20-70 sentimeter dengan cara dipompa. "Kalau yang sudah kering tinggal mengeruk lumpurnya,” kata Karsono.

ADI WARSONO

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

19 jam lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

1 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

1 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

2 hari lalu

Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

2 hari lalu

BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

3 hari lalu

Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.

Baca Selengkapnya

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

3 hari lalu

BNPB: Banjir Tiga dari Lima Kecamatan di Musi Rawas Utara Surut

Sebelumnya banjir merendam lima daerah di Kabupaten Musi Rawas Utara sejak 16 April lalu.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

4 hari lalu

Data Terbaru Banjir Musi Rawas: 51 Ribu Warga Terdampak dan 292 Hunian Rusak Berat

Banjir di Musi Rawas Utara merusak hunian dan berbagai fasilitas di lima kecamatan. BNPB mendata ada 51 ribu warga lokal terdampak.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

4 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya