Warga Buat Petisi Usir Satpam Pengembang dari Pulau Pari  

Reporter

Kamis, 9 Maret 2017 12:14 WIB

Puluhan warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu siaga satu berjaga di dermaga pelabuhan mengantisipasi rencana PT. Bumi Pari Asri dan Pemerintah Kepulauan Seribu yang akan eksekusi rumah milik warga Edi Priadi, 8 Maret 2017. Tempo/Avit Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan warga Pulau Pari, Kepulauan Seribu, membuat petisi untuk mengusir satpam perusahaan PT Bumi Pari Asri karena dianggap telah mengintimidasi masyarakat.

"Warga Pulau Pari diintimidasi dan dilarang memperbaiki rumah atau membangun rumah," ujar pengacara publik Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Rakyat Banten, Karsidi, saat ditemui di Pulau Pari pada Kamis, 9 Maret 2017.

Baca juga: Tolak Privatisasi Pulau Pari, Warga Pasang Bambu Runcing

Karsidi membuat petisi bersama Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jakarta dan pemuda Pulau Pari. Mereka kemudian keliling dari rumah ke rumah warga untuk meminta tanda-tangan. Mereka menuntut satpam dan perusahaan hengkang dari Pulau Pari.

Selama ini, perusahaan mengklaim 90 persen luasan Pulau Pari. Menurut dia, 10 persen lahan sebelumnya telah dimiliki Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, masjid, sekolah, dan menara telekomunikasi.

Padahal, tutur Karsidi, tanah itu sebelumnya telah dihuni dan dimiliki warga sejak 1960-an. Warga setempat juga merasa tak pernah menjual tanahnya kepada perusahaan.

Justru perusahaan mengirimkan satpam dan membuat pos jaga untuk mengawasi seluruh Pulau Pari. Mereka datang sejak 2014 dan melakukan intervensi. Satpam setiap hari dua kali mengelilingi pulau tersebut. Mereka menindak setiap warga yang membangun atau memperbaiki rumah.

Perusahaan mengancam akan mempidanakan warga jika tak mengindahkan aturan yang dibuat sepihak tersebut. Warga bernama Edi Priadi, 62 tahun, bahkan sudah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II Salemba karena hal itu.

Saat ini, pengembang juga menyegel rumah warga bernama Susi dan akan mempidanakan Ketua RW 06 Sulaiman.

Simak juga
: Warga Pari Resah, 90 Persen Pulau Dikuasai Perusahaan Swasta

Selain itu, perusahaan melakukan pengukuran tanah warga sepihak tanpa didampingi pemerintah atau Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jakarta Utara. Satpam ikut mengukur tanah warga bersama orang-orang perusahaan. "Status kepemilikan mereka saja belum jelas, sudah main ukur," kata Karsidi.

Warga setempat juga kecewa karena kepolisian dan pemerintah setempat mendiamkan tindakan tersebut. Rencananya, petisi ini juga akan ditembuskan ke pemerintah DKI Jakarta dan Kepulauan Seribu. Mereka meminta keadilan dari pemerintah.

"Tanah itu kami miliki sejak 1900-an, kemudian disertifikasi berupa girik pada 1960-an," ucap Sulaiman.

AVIT HIDAYAT




Berita terkait

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

12 hari lalu

Polda Metro Jaya Olah TKP Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya di Pulau Pari

Selain olah TKP pembunuhan perempuan yang mayatnya ditemukan di Pulau Pari, polisi menyiita barang bungkus rokok hingga tisu magic.

Baca Selengkapnya

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

13 hari lalu

Motif Pembunuhan Perempuan yang Mayatnya Ditemukan di Pulau Pari karena Korban Minta Harga Lebih

Pelaku diduga membunuh korban di Pulau Pari karena sakit hati.

Baca Selengkapnya

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

16 hari lalu

Ungkap Hasil Visum Mayat Perempuan di Pulau Pari, Polisi Sebut Ada Luka di Dada dan Leher

Polda Metro Jaya mengungkap hasil visum terhadap mayat perempuan berinisial R yang ditemukan di Pulau Pari,

Baca Selengkapnya

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

18 hari lalu

Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan Pedagang Nasi Goreng di Cilincing hingga Tewas ketika Sembunyi di Kepulauan Seribu

Polsek Cilincing, Jakarta Utara, meringkus MM alias Buncing, pelaku pembacokan pedagang nasi goreng AF, 25 tahun, hingga tewas di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

42 hari lalu

Sebut Kepulauan Seribu Cocok Jadi Food Estate, Pj Gubernur DKI Heru Budi Bakal Lakukan Ini

Heru Budi menyebut Kepulauan Seribu cocok jadi food estate alias lumbung pangan di DKI Jakarta. Berikut hal yang bakal dilakukan Pj Gubernur DKI itu.

Baca Selengkapnya

DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

42 hari lalu

DKI akan Libatkan Swasta Bangun Lumbung Pangan di Kepulauan Seribu

Heru Budi Hartono mengatakan akan melibatkan pihak swasta dalam membiayai pembangunan lumbung pangan di Kepulauan Seribu.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

42 hari lalu

Heru Budi Mau Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu, Koral: Sudah Gagal di Tiga Pulau

Mida Saragih menilai rencana Heru Budi mengembangkan food estate di Kepulauan Seribu mesti ditunda. Fokus ke penanganan polutan dan dampak industri.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

46 hari lalu

Heru Budi Akan Kembangkan Food Estate di Kepulauan Seribu: Kaya Potensi Ikan, Rumput Laut..

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyatakan lahan di Kepulauan Seribu cocok dipakai sebagai food estate bagi DKI Jakarta pada 2025.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

48 hari lalu

Kilas Balik Hari Daur Ulang Sedunia

Hari Daur Ulang Sedunia ini juga meningkatkan kesadaran akan daur ulang sebagai sebuah ide dan konsep yang penting.

Baca Selengkapnya

Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

55 hari lalu

Kapal KM Parikudus Diterjang Ombak dan Terbalik di Pulau Seribu, Satu Warga Taiwan Hilang

Kapal KM Parikudus yang membawa 35 orang terbalik di Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu Selatan

Baca Selengkapnya