TEMPO.CO, Bekasi - Ruang laboratorium di Sekolah Menengah Atas Negeri 7, Kota Bekasi di Kecamatan Jatisampurna sudah delapan bulan ambruk. Namun, hingga saat ini belum ada perbaikan. "Kami sudah melaporkan ke pihak terkait," seorang guru di sana saat dihubungi, Kamis, 9 Maret 2017.
Menurut dia, ambruknya bangunan tersebut dikarenakan material yang sudah rapuh termakan usia. Hal ini diperparah ketika itu bersamaan dengan hujan deras disertai dengan angin. Sampai sekarang belum ada tanda-tanda perbaikan.
Karena bangunan rawan ambruk, pihak sekolah akhirnya memutuskan tidak menggunakan ruang laboratorium sebagai aktivitas pelajar. Benar saja, tak lama kemudian bangunan tersebut ambruk. "Sekolah ini pernah mendapatkan penghargaan Adiwiyata dari Presiden," ujar dia.
Sekolah Adiwiyata merupakan sekolah yang peduli terhadap lingkungan sehat, bersih, serta lingkungan indah. Sayangnya, di antara bangunan ambruk itu kini ditumbuhi rumput liar, material yang berserakan, serta tembok yang mulai berlumut.
Sekretaris Dinas Pendidikan, Kota Bekasi, Inayatullah mengatakan, saat ini kewenangan baik fisik maupun pengelolaan SMAN/SMKN berada di Pemerintah Provinsi Jawa Barat. "Kewenangan sudah pindah per Januari lalu," kata Inay.
Karena itu, kata dia, pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk melakukan perbaikan. Inay mengatakan, pihaknya telah melaporkan kejadian itu ke pihak provinsi agar segera dilakukan perbaikan. "Kewenangan kami hanya SD dan SMP Negeri," kata dia.