Warga Penjaringan Minta Tak Digusur, Ini Jawaban Djarot

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 18 Maret 2017 06:12 WIB

Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat berkunjung ke gedung VOC Galangan di Jalan Kakap, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat, 17 Maret 2017. TEMPO/Lani Diana

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta nonaktif Djarot Saiful Hidayat mengunjungi kawasan Jalan Bakti Gang Panjang Kelurahan Penjaringan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat, 17 Maret 2017. Seorang penduduk menemuinya dan meminta agar kawasan tempat tinggalnya itu tidak digusur.


Menanggapi permintaan itu, Djarot menyatakan tidak ada rencana menggusur kawasa itu. Dia menduga ada pihak-pihak tertentu yang sengaja menyebarkan isu penggusuran untuk menakut-nakuti penduduk. "Yang paling jitu yang mereka lakukan atau pihak-pihak lakukan adalah isu penggusuran," kata Djarot.

Djarot pun menyayangkan isu penggusuran dikembangkan terus-menerus dan ditujukan kepada masyarakat menengah ke bawah. Padahal, kara Djarot, pemerintah provinsi DKI Jakarta tak pernah mencanangkan program penggusuran, melainkan relokasi.

Adapun relokasi hanya dilakukan kepada penduduk yang tinggal di bantaran sungai dan kolong jembatan. Karena itu, tak mungkin lokasi di sekitar Jalan Bakti GG. Panjang, Kelurahan Penjaringan akan direlokasi. "Kalau (rumah) permanen begini masa digusur," ucap Djarot.

Baca: Bantu Bedah Rumah Kumuh, Ahok-Djarot Akan Bentuk Pasukan Merah

Djarot menjelaskan, penggusuran dan relokasi adalah tindakan yang berbeda. Penggusuran sebatas mengusir warga dari rumahnya dan pemerintah daerah (pemda) memberi ganti rugi. Sementara relokasi, pemda menyediakan tempat tinggal baru seperti rumah susun (rusun). Perbedaan inilah yang perlu dipahami warga.

"Hal seperti ini supaya dipahami warga, karena paslon (pasangan calon) nomor dua ini sering kali diserang berita-berita hoax kayak gitu (penggusuran)," jelas Djarot.

Menurut pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, relokasi merupakan satu-satunya cara mengatasi banjir di Ibu Kota. Pemda, kata Djarot, bisa saja menerapkan cara yang lebih mudah dan murah untuk menanggulangi banjir, yakni menggusur dengan biaya ganti rugi Rp 50 juta tanpa memberikan rusun. Bila diterapkan, pemda lebih untung lantaran pembangunan satu unit rusun saja menelan biaya Rp 300 juta.

Namun, Mantan Wali Kota Blitar ini mengatakan, membangun lingkungan sehat harus dilakukan dengan cara manusiawi.

LANI DIANA | SSN

Berita terkait

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

14 hari lalu

Ombudsman Tindaklanjuti Laporan Jatam Terhadap OIKN soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Penjelasan Ombudsman Kalimatan Timur soal pelaporan Jatam perihal surat OIKN kepada masyarakat Sepaku.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

16 hari lalu

JATAM Laporkan Otorita IKN Ke Ombudsman soal Surat Teguran ke Warga Sepaku

Jaringan Advokasi Tambang atau JATAM Kalimantan Timur melaporkan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ke Ombudsman

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

23 hari lalu

Polemik Penggusuran Rumah Warga Demi IKN, Ini Penjelasan Otorita Usai Bertemu dengan Komnas HAM

Otorita IKN telah bertemu dengan Komnas HAM membahas soal polemik penggusuran rumah warga Sepaku

Baca Selengkapnya

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

25 hari lalu

Polemik Penggusuran Demi IKN, Otorita Bertemu Komnas HAM

OIKN mengadakan pertemuan dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (HAM) terkait penataan kawasan di wilayah Sepaku dekat IKN

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

30 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

34 hari lalu

Ramai Kabar Penggusuran, Otorita IKN Datangi Warga Desa Bukit Raya Sepaku

Otorita IKN mendatangi warga Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Otorita IKN menyebut kedatangannya sebagai ajang silaturahmi antara pemerintah dan warga di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

36 hari lalu

Terkini: Jokowi akan Resmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Pasca Kena Gempa 2018, Polemik Pembangunan IKN Terakhir Dugaan Penggusuran Masyarakat Adat

Dalam waktu dekat Presiden Jokowi bakal meresmikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, setelah direkonstrasi usai terdampak Gempa Palu pada 2018.

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

36 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

38 hari lalu

Disebut Kirim Surat Peringatan Agar Warga di IKN Berhenti Garap Lahan, Ini Penjelasan Badan Bank Tanah

Syafran membantah Badan Bank Tanah berupaya menggusur warga Penajam Paser Utara demi kepentingan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

38 hari lalu

Terkini Bisnis: Penjelasan NGO dan OIKN Atas Sengkarut 'Penggusuran' Warga, Bos Lion Group Angkat Bicara

Berita terkini ekonomi bisnis hingga Kamis sore ini antara lain 'penggusuran' warga RT 05 Pemaluan, Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya