Pengusaha Incar Lahan SMP 56 Sejak Tahun 1980-an

Reporter

Editor

Kamis, 7 Agustus 2003 13:38 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Lahan tempat berdirinya bangunan SMP Negeri 56 di Jalan Melawai Raya Blok N/2 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, ternyata telah menjadi incaran para pengusaha sejak tahun 1980-an. Hal itu tidak mengherankan mengingat lokasi sekolah yang dibangun sejak tahun 1956 itu sangat strategis, mudah dijangkau dan dilewati kendaraan umum dari berbagai jurusan. Menurut Eddy Permana, Ketua I Tim Renovasi SMP 56, sejak tahun 1988, lokasi sekolah itu sudah banyak diincar pengusaha. Namun, rencana tukar guling yang ditawarkan tidak pernah berhasil karena selalu ditentang BP3, dewan guru, dan seluruh siswa. Oleh karena itu, menurut Eddy, pihaknya sangat terkejut ketika perjanjian tukar menukar tanah antara Depdiknas dan PT Tata Disantara, salah satu anak perusahaan milik Abdul Latief tersebut berhasil dilaksanakan pada 26 Desember 2000. Perjanjian tersebut menghasilkan keputusan bahwa SMP 56 akan dipindahkan ke gedung baru, di Jalan Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan. Eddy menjelaskan, penandatanganan perjanjian itu dilakukan tanpa melibatkan dewan guru, BP3, dan seluruh siswa. Bahkan, tidak ada pemberitahuan sebelumnya. "Kami baru diberitahu kepala sekolah sesudah perjanjian tukar guling itu dilaksanakan," kata Eddy kepada Tempo News Room saat mendampingi siswa SMP 56 berunjuk rasa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (4/4). Tak ayal, rencana itu mendapat penolakan keras. "Dari seluruh murid waktu itu, berdasarkan angket yang disebar, yang setuju cuma 27 orang," katanya. Eddy mengatakan, meskipun ditentang, rencana itu tetap berjalan."Karena berbagai cara telah kami lakukan, termasuk bertemu dengan Mendiknas waktu itu, tak juga berhasil, maka kami menempuh jalur hukum," kata Eddy tentang alasan mereka mengajukan gugatan terhadap PT Tata Disantara dan Depdiknas ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sebagaimana diketahui, Kamis (4/4) sore, puluhan siswa SMP 56 berunjuk rasa di halaman Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Mereka menuntut agar perjanjian tukar guling yang melibatkan sekolah mereka segera dibatalkan. Mereka juga menganggap alasan pemindahan lokasi sekolah mereka karena wilayah Melawai sudah tidak cocok untuk kegiatan belajar mengajar hanyalah mengada-ada. "Buktinya, masih banyak sekolah-sekolah di lokasi itu,"tutur Slamet Riyadi, salah seorang orang tua murid yang mengikut aksi unjuk rasa. Menurut mereka, alasan paling tepat adalah mengagantikan lokasi SMP 56 sebagai sarana belajar dengan kepentingan bisnis yaitu kepentingan PT Tata Disantara yang beralamat di Gedung Pasaraya Grande, Blok M, Jakarta Selatan. Nunuy Nurhayati-Tempo News Room

Berita terkait

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

30 menit lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

1 jam lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

2 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

2 jam lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

2 jam lalu

Pemkot Surabaya Rayakan HJKS ke-731

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024, dengan tema 'Satukan Tekad Surabaya Hebat'.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

2 jam lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

2 jam lalu

Film KHD tentang Ki Hadjar Dewantara Baru Tayang 2026 Mendatang, Ini Alasan Gina S. Noer

Gina juga mengatakan, film biopik yang ia garap memang cenderung lama, termasuk film KHD ini.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

2 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

3 jam lalu

Saldi Isra Minta KPU Tandai Kantor Hukum yang Sering Ajukan Renvoi Alat Bukti

Saldi meminta kepada komisioner KPU, Mochammad Afifuddin, untuk menandai kantor masing-masing kuasa hukum karena seringnya mengajukan renvoi.

Baca Selengkapnya