Bekasi Berusaha Alihkan Pengguna Kendaraan Pribadi ke Angkot

Reporter

Senin, 10 April 2017 16:26 WIB

Sebuah perahu eretan mengangkut sepeda motor dan warga yang akan menuju Babelan Bekasi di Pasar Emas, Bekasi, Rabu (9/5) Perahu eretan saat ini masih menjadi sarana transportasi pilihan warga yang menghubungkan Bekasi dan Karawang. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat jumlah kendaraan pribadi di wilayahnya lebih dari dua juta unit. Kendaraan itu dituding menjadi biang kemacetan. "Perbandingannya 40 persen roda empat dan 60 persen roda dua," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, Senin, 10 April 2017.

Sedangkan angkutan perkotaan dianggap menjadi biang kemacetan di lokasi-lokasi tertentu. "Ada 13 titik kemacetan yang mesti diselesaikan." Karena itu, ujar Yayan, Pemerintah Kota membentuk Dewan Transportasi untuk menyelesaikan masalah kemacetan. Dewan akan merumuskan strategi menghilangkan kemacetan dan mengatasi masalah transportasi lainnya.

Baca:
Perbaiki Masalah Trasnportasi, Bekasi Bentuk Dewan Transportasi
Polisi: Bebas Ganjil-Genap di Semanggi Hanya Pagi Har

Ketua Dewan Transportasi Kota Bekasi, Harun Alrasyid mengatakan, kemacetan di Kota Bekasi dipicu pertumbuhan kendaraan yang cukup pesat dibanding pertumbuhan jalan. "Pertumbuhan kendaraan dampak dari positifnya pertumbuhan ekonomi," ujar Harun.

Harun mengatakan jumlah kendaraan di Kota Bekasi sangat jauh dibanding 10 tahun lalu. Namun, seiring pertumbuhan ekonomi, masyarakat kelas menengah saat ini sudah mampu membeli kendaraan pribadi. "Sedangkan, kondisi angkutan perkotaan lama-lama dianggap tidak nyaman."

Baca juga:
Lurah Pegadungan Tertangkap Tangan, Ahok: Harus Dipecat!
Tertangkap Tangan Pungli, Lurah Pegadungan Sudah Aktif Lagi

Walhasil, kata Harun, masyarakat merasa lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi untuk setiap keperluan. Dampaknya, jalanan di Kota Bekasi penuh, sejumlah ruas jalan utama padat dengan kecepatan kendaraan di bawah 30 kilometer per jam.

Menurut Harun, sebetulnya masyarakat sadar kalau penggunaan kendaraan itu menimbulkan kemacetan. Namun, mereka tetap menggunakannya lantaran tak ada alternatif lain. "Mereka akan pindah ketika angkutan sudah nyaman."

Karena itu, Dewan Transportasi akan mengkaji langkah untuk memindahkan penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan perkotaan. Misalnya, ada halte-halte kecil yang representatif di depan kawasan perumahan. "Angkutannya harus lebih nyaman dari sekarang," ujar Harun.

ADI WARSONO

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

16 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

21 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

23 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

23 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

29 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

32 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

45 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

6 Januari 2024

Kondangan di Australia, Keluarga Inggris Ini Pilih Jalur Darat Berbulan-bulan ketimbang Naik Pesawat

Mereka melakukan perjalanan melalui Eropa, Kazakhstan, Cina, Laos, Thailand dan Indonesia, lalu mencapai Dili, Timor Leste tanpa naik pesawat.

Baca Selengkapnya

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

28 Desember 2023

Angkutan Umum di Bandung Barat Dicek Kelaikannya Jelang Tahun Baru

Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Barat menggelar pengecekan kelaikan angkutan umum jelang Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya