Pengunjung Ragunan Kian Membludak

Reporter

Editor

Kamis, 26 Oktober 2006 16:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Hari ini pengunjung Kebun Binatang Ragunan melonjak. Pengelola memperkirakan jumlahnya mencapai 120 ribu orang lebih. "Lebih tinggi dari kemarin sebanyak 118 ribu orang," kata Mardzuki, juru bicara Kebun Binatang Ragunan kepada Tempo di kantornya hari ini. Mardzuki memperkirakan jumlah pengunjung terbanyak akan terjadi pada hari Minggu mendatang. Membludaknya tempat wisata ini, tambah Mardzuki karena harga tiket yang murah dan tempatnya strategis serta mudah dijangkau . Dibandingkan tahun sebelumnya pengunjung tahun ini sangat meningkat. Tahun lalu pengunjung pada hari pertama lebaran mencapai 13 ribu sedangkan hari kedua sebanyak 27 ribu orang. Saat itu orang-orang masih khawatir isu flu burung. Jumlah pengunjung pada bulan biasa yaitu hari jumat dan sabtu per hari tercatat sebanyak 3000 sampai 5000 orang. Sedangkan hari Sabtu dan Minggu sebanyak 20 ribu sampai 25 ribu orang. Selama bulan Ramadhan pengunjung menurun. Untuk hari Senin sampai Jumat per harinya tercatat sebanyak 1000 orang sedangkan untuk Sabtu dan Minggu, sebanyak 10 ribu sampai 12 ribu pengunjung. Mengenai pengamanan, pengelola menyiagakan sebanyak 500 personil keamanan yang terdiri dari aparat Kepolisian, penjaga Kebun Binatang dan masyarakat. Dari pantauan Tempo, ribuan pengunjung memadati kawasan ragunan. Tempat parkir yang tersedia di ragunan tidak cukup untuk memarkir kendaraan roda dua yang sangat banyak. Pengunjung memarkirkan kendaraan roda duanya di dalam Terminal Ragunan dan bangunan di kawasan sekitarnya. RUDY PRASETYO

Berita terkait

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

2 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

3 hari lalu

BI: Inflasi di Jawa Tengah Turun setelah Idul Fitri, Berapa?

Daerah dengan catatan inflasi terendah di Jawa Tengah adalah Kabupaten Rembang yaitu 0,02 persen.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

4 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

4 hari lalu

Sektor Manufaktur Masih Ekspansif dan Inflasi Terkendali

Sektor manufaktur tunjukan tren kinerja ekspansif seiring Ramadhan dan Idul Fitri 2024. Sementara itu, inflasi masih terkendali.

Baca Selengkapnya

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

16 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

16 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

18 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

19 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

19 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

19 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya