Maklumat Bersama Kapolda, Larang Mobilisasi Massa Saat Pilkada  

Reporter

Senin, 17 April 2017 10:46 WIB

(ki-ka) Ketua KPUD Jakarta Sumarno, Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana, Plt Gubernur DKI Sumarsono, Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi M. Iriawan, Ketua Bawaslu Mima Susanti saat memberikan keterangan pers di Kantor KPUD DKI Jakarta, 7 Februari 2017. Masa tenang Pilkada DKI Jakarta akan dimulai pada 12-14 Februari. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta – Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochammad Iriawan menerbitkan maklumat bersama Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno dan Ketua Badan Pengawas Pemilu DKI Jakarta Mimah Susanti, Senin, 17 April 2017. Isinya, imbauan agar tak ada mobilisasi massa pada hari pemungutan suara pada pilkada DKI Jakarta, Rabu, 19 April 2017.

Maklumat itu disebarkan, salah satunya, lewat akun Instagram resmi Humas Polda Metro Jaya. Ada tiga poin yang dijelaskan terkait dengan larangan itu. Poin pertama menjelaskan tentang potensi adanya konflik jika terjadi mobilisasi massa.

”Setiap orang dilarang melakukan mobilisasi massa yang dapat mengintimidasi secara fisik dan psikologis dalam bentuk kegiatan apa pun, yaitu yang akan datang ke TPS Jakarta bukan untuk menggunakan Hak pilihnya, karena dapat membuat situasi Kamtibmas di Jakarta kurang kondusif dan masyarakat dapat terintimidasi, baik secara fisik maupun psikologis, sedangkan sudah ada penyelenggara pemilukada, yaitu KPU DKI Jakarta dan pengawas pemilukada yang berwenang, yaitu Bawaslu DKI Jakarta dan jajarannya,” demikian isi poin pertama.

Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono, maklumat itu berlaku selama masa pilkada hingga hari pencoblosan. “Artinya, selama masa pilkada ini kan tinggal dua hari. Kami imbau masyarakat agar tidak usah ke Jakarta,” kata Argo saat dimintai konfirmasi Tempo.

Dalam surat itu, Kapolda juga menegaskan akan menindak tegas masyarakat non-Jakarta yang berkeras datang. Hal ini tertuang dalam poin kedua dan ketiga maklumat itu.

”Polri, TNI, dan instansi terkait akan melaksanakan pencegahan dan pemeriksaan di jalan dan akan diminta untuk kembali. Dan, bila sudah ada di Jakarta, akan dikembalikan ke daerah masing-masing,” demikian isi poin kedua surat itu.

Pada poin ketiga, maklumat itu menyatakan akan memberi sanksi sesuai dengan prosedur hukum kepada warga yang masih memaksa dan tetap datang ke Jakarta. Tindakan tegas juga akan dilakukan kepada mereka yang melanggar hukum.

Surat ini dikeluarkan per hari ini, Senin, 17 April 2017. Kapolda Metro Jaya, Ketua KPU DKI Jakarta, dan Ketua Bawaslu ikut menandatangani maklumat ini.

EGI ADYATAMA


Simak: Quick Count Pilkada DKI Putaran 2

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya