TEMPO Interaktif, Jakarta:Minyak tanah langka di Kota Bekasi sepekan terakhir. Akibatnya, harga di tingkat eceran melambung menjadi antara Rp 4000 sampai Rp 5000 per liter. Padahal harga eceran tertinggi di tingkat agen adalah Rp 2.345 per liter. Pangkalan minyak tanah pun diserbu warga. Salah satunya milik Idrus yang berlokasi di Kelurahan Kali Abang Tengah, Bekasi. Sejak pukul 07.00 WIB masyarakat sudah mengantri. Mereka dijatah lima liter per orang. Namun pada akhirnya hanya bisa dibagikan tiga liter per orang lantaran pembeli terlalu banyak. “Sejam sudah habis,” kata Idrus. Menurut Idrus, sejak sepekan terakhir, baru hari ini agen memasok minyak tanah ke pangkalan itu. “Biasanya jatah pengiriman seminggu dua kali,” katanya. “Saya ngantri satu jam cuman dapat tiga liter,” kata Resti, 35 tahun, salah seorang pengantri. Menurut ibu rumah tangga ini, sulitnya mendapatkan minyak tanah dirasakan sejak lebaran lewat satu hari lalu. “Saya sudah keliling ke warung-warung di Bekasi Utara, tapi tidak dapat,” kata warga Kali Abang ini. Resti mengatakan, di pangkalan harganya sudah Rp 2.700 per liter. Sedangkan di warung-warung biasa antara Rp 4.000-Rp 5.000. “Ini harganya mahal banget,” katanya. Sipah, warga lainnya mengungkapkan, meski terlalu mahal, dia terpaksa membelinya. “Ya gimana lagi.”Di Kabupaten Bekasi, masyarakat sampai perlu menggunakan kupon. Warga Kampung Bulu, Pejalen, Papan Mas, Mangun Jaya, dan Graga Prima, mengantri di depan agen minyak milik Soleh, di Jalan Muharom, Kampung Siluman, Mangun Jaya Tambun Selatan sejak pagi tadi. Menurut Supari, 27 tahun, sudah 10 hari ini kesulitan mencari minyak sehingga ia tidak bisa berdagang. Suparti adalah pedagang pengecer minyak untuk kebutuhan rumah tangga. Pemilik agen memberikan kupon agar pengantri tidak saling berebut. Setiap kupon berjatah dua liter. "Eceran harganya di daerah ini di atas Rp 4.000," kata Supari. Sementara Soleh mengatakan, setelah lebaran lalu, baru hari ini mendapat pasokan minyak lagi. Selama 2006 ini, jatah pengiriminan tidak stabil, kadang tujuh tangki, kadang delapan tangki tiap kali pengiriman. SISWANTO