Kedua Cawagub, Djarot Saiful Hidayat dan Sandiaga Uno saling berangkulan dalam debat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua di Hotel Bidakara, Jakarta, 12 April 2017. Suasana hangat antara kedua paslon terasa dalam debat final ini. Tempo/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyindir calon penggantinya, Sandiaga Uno, yang akan membentuk tim transisi. “Kalau mau bikin tim transisi silakan. Tapi ini pilgub, bukan pilpres,” kata Djarot kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Jumat, 21 April 2017.
Djarot menambahkan, bila tim transisi yang dimaksudkan Sandi akan melibatkan pengurus provinsi (Pengprov), diskusi sebaiknya dilakukan di Balai Kota Jakarta. Apalagi jika pembahasan menyangkut APBD. “Apa pun keputusan pemprov, terkait DPRD,” kata dia.
Sebelumnya, Sandi mengatakan tim transisi ini akan berkantor di rumah Boy Sadikin di Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat.
Djarot juga menjelaskan bahwa tim transisi dibutuhkan saat pemilihan presiden karena menyangkut pembentukan kabinet. “Transisi karena menyangkut kementerian,” tuturnya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga mengatakan tidak perlu ada tim transisi. Pasalnya, gubernur tidak bisa asal mengganti pegawai negeri. Gubernur terpilih baru bisa mengganti pegawai negeri enam bulan setelah dilantik.
Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI
14 Januari 2024
Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI
Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.