TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan akan menindak tegas siapa pun yang memanfaatkan kekalahannya dalam Pilkada DKI 2017, terutama menyangkut RPTRA Kalijodo. Djarot bersama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok masih memimpin DKI sampai Oktober tahun ini.

Artinya, sebelum Oktober 2017 wewenang di pemerintahan DKI masih dalam kendalinya bersama Ahok. Djarot menyebutkan contoh kasus yang memanfaatkan kekalahannya, yaitu perusakan fasilitas Ruang Publik Terpadu Ramah Anak atau RPTRA Kalijodo.

Baca : Megawati Dampingi Ahok Resmikan RPTRA Kalijodo

"Saya kadang ketawa. Kami ini masih gubernur-wakil gubernur sampai Oktober. Kalau ada yang memanfaatkan untuk yang tidak baik, kami akan tindak tegas," kata Djarot saat ditemui di RPTRA Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu, 29 April 2017.

Untuk mencegah perusakan itu, menurut Djarot, Pemerintah DKI sudah bekerja sama dengan TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan guna pengamanan sejumlah RPTRA, salah satunya di Kalijodo. Selain itu, kata Djarot, Pemerintah DKI mulai menggarap gerbang parkir dan menertibkan pedagang kaki lima di RPTRA Kalijodo.

Baca:
RPTRA Kalijodo Diresmikan Ahok, Begini Fasilitasnya
Penyebab Air Asin di RPTRA Kalijodo

Djarot menginginkan pengunjung RPTRA Kalijodo bisa merasa nyaman, terutama di waktu libur akhir pekan. "Harus dijaga betul kebersihan, yang datang bukan hanya warga Jakarta, siapa pun boleh datang," kata Djarot.

Djarot menuturkan, dibutuhkan kedisiplinan semua orang untuk merawat berbagai fasilitas publik, termasuk RPTRA Kalijodo. Jangan dirusak yang sudah baik. "Trotoar sudah sangat bagus, jangan sampai berubah kumuh, sungai juga sudah bersih, dijaga bersama," tuturnya.

FRISKI RIANA