Kecelakaan di Puncak, Polisi Cari Kernet Bus yang Menghilang  

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Senin, 1 Mei 2017 19:14 WIB

Bagian bus berserakan yang jatuh ke dalam jurang akibat terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Puncak, Ciloto, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, 30 April 2017. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB saat bus pariwisata Kitrans bernomor polisi B 7058 BGA melaju dari arah Puncak menuju Cianjur. ANTARA/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Resor Cianjur masih menyelidiki keberadaan kernet bus pariwisata Kitrans bernomor polisi B-7057-BGA. Bus ini diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun di Jalan Raya Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, yang menewaskan 12 orang.

"Setelah dilakukan pemeriksaan, sejumlah penumpang bus yang menjadi korban selamat mengatakan di antara korban meninggal dan luka yang dirawat di Rumah sakit tidak terdapat kernet bus," kata Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Tomex Korniawan.

Menurut Tomex, sejumlah saksi sekaligus penumpang masih melihat kernet bus beberapa saat sebelum bus mengalami rem blong. "Saya sudah memerintahkan semua jajaran untuk mencari keberadaan kernet bus yang dikabarkan menghilang dan diduga kabur," ucapnya.

Baca: Korban Tewas Kecelakaan Maut di Puncak Berasal dari Jakarta


Tomex berujar, pihaknya pun sudah mencoba mencari keberadaan kernet bus yang memiliki ciri-ciri berambut lurus, berusia 30 tahunan, berbadan kurus, dan memiliki tinggi sekitar 165 sentimeter itu ke Rumah Sakit Umum Daerah Cimacan. "Dicari di rumah sakit juga tidak ada. Ya, kemungkinan dia melarikan diri. Sebab, dari keterangan korban yang selamat, kernet selamat, sementara sopirnya meninggal dunia," tuturnya.

Bahkan pihaknya sudah menghubungi perusahaan untuk mencari identitas kernet dan alamat rumahnya. "Keterangan kernet sangat diperlukan untuk mengetahui kronologi dan kondisi bus yang mengalami kecelakaan," kata Tomex.

Sementara itu, petugas gabungan Polda Jawa Barat dan Dinas Perhubungan sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lanjutan di lokasi kecelakaan maut di Jalan Raya Puncak pada Senin, 1 Mei 2017. "Untuk sementara, kami melakukan olah TKP dan memberi tanda dengan cat pada bekas-bekas pengereman dan titik-titik kendaraan yang mengalami kecelakaan beruntun," ucap Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Cianjur Ajun Komisaris Erik Bangun Prakasa.

Baca: Kecelakaan Puncak, Polisi Akan Periksa Pemilik PO HS Transport


Salah satu tanda yang diberikan petugas dalam melakukan olah TKP adalah tanda posisi “angkot” yang menunjukkan posisi kendaraan tersebut saat kejadian dan kendaraan yang pertama kali ditabrak bus sebelum terjungkal ke jurang. "Kami juga akan melakukan oleh TKP kembali menggunakan alat 3D scanner laser, sehingga dapat menggambarkan secara real," ujarnya.

Dia menuturkan pihaknya sudah melaksanakan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, di antaranya Bagus, pengemudi kendaraan Xenia putih bernomor polisi B-1814-KIM yang pertama kali tersenggol bus, dan Amri, ketua panitia kegiatan wisata Cibodas. "Kami juga sudah memeriksa Kepala Satuan Pelaksana Kir Pulogadung Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta Triyana," katanya.

M. SIDIK PERMANA




Berita terkait

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

8 Mei 2023

Bus Pariwisata Masuk Jurang di Guci Tegal, Sandiaga Uno Kirim Staf Ahli Manajemen Krisis

Menteri Sandiaga Uno menerjunkan staf ahli untuk berkoordinasi dengan pihak terkait jatuhnya bus pariwisata ke jurang di Guci, Tegal.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

20 April 2023

Kecelakaan di Tol Saat Mudik Lebaran, Ini Aturan Negara Soal Waktu Istirahat Sopir Berikut Jerat Pidananya

Untuk mencegah kecelakaan saat Mudik lebaran, sopir harus cukup istirahat sesuai aturan negara berikut ini.

Baca Selengkapnya

Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

25 Juni 2018

Ini Muatan KM Sinar Bangun Saat Tenggelam

Polisi sebut jumlah penumpang KM Sinar Bangun sebanyak 150 orang dan 70 sepeda motor

Baca Selengkapnya

TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

TNI Akan Pastikan Lokasi Karam KM Sinar Bangun

Tim gabungan tengah mempersiapkan cara mengangkat bangkai KM Sinar Bangun dan mengevakuasi korban.

Baca Selengkapnya

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

25 Juni 2018

Polisi Tetapkan Empat Tersangka Tenggelamnya KM Sinar Bangun

Tiga petugas perhubungan diduga lalai sehingga membiarkan KM Sinar Bangun berlayar

Baca Selengkapnya

Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

21 Juni 2018

Data Sementara, Penumpang KM Sinar Bangun Diduga 206 Orang

Sebanyak 184 korban tenggelamnya KM Sinar Bangun belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

21 Juni 2018

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

10 pengayuh perahu Kayak susuri korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

Baca Selengkapnya

Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

21 Juni 2018

Bangkai KM Sinar Bangun Diprediksi di Kedalaman 460 Meter

Kemampuan jelajah alat tim gabungan pencari korban KM Sinar Bangun hanya 350 meter.

Baca Selengkapnya

KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

21 Juni 2018

KM Sinar Bangun Tenggelam, Seluruh Camat Diminta Sisir Danau Toba

Tiga jenazah korban KM Sinar Bangun ditemukan mengapung di pinggir Danau Toba

Baca Selengkapnya

Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

20 Juni 2018

Dua Korban KM Sinar Bangun Ditemukan Meninggal

Total korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang ditemukan menjadi 21 orang

Baca Selengkapnya