Jembatan Pitara Kota Depok yang ambles pada, 1 Mei 2017. Foto: Imam Hamdi
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad menginstruksikan jajarannya memeriksa seluruh konstruksi jembatan di kota tersebut. "Terutama yang usianya sudah mau 20 tahun," katanya, Rabu, 3 Mei 2017. Hal itu dilakukan menyusul amblesnya jembatan Pitara karena strukturnya rapuh dan pondasinya tergerus air.
Ia menuturkan sebagian jembatan di Depok memang sudah berusia puluhan tahun dan mesti segera direhabilitasi. Salah satunya jembatan Pitara, yang ambles pada Senin lalu.
Menurut Shomad, jembatan Pitara ambles pada Senin, 1 Mei 2017, karena pondasinya tergerus aliran air. Selain itu, usia jembatan sudah 20 tahun sehingga mesti direhabilitasi total. "Apalagi Jembatan Pitara belum pernah diperbaiki," ujarnya.
Beberapa waktu lalu, kata Shomat, jembatan Novo di Cipayung bergeser. Namun konstruksi jembatan itu rusak bukan akibat tergerus air. "Jembatan Novo rusak karena ditabrak mobil," ucapnya.
Jembatan lain yang harus segera direhabilitasi adalah jembatan penghubung Perumahan Pesona Khayangan dengan Margonda. Jembatan penghubung Pesona Khayangan sudah dikeluhkan warga karena bergetar saat dilintasi banyak mobil.
Pemerintah daerah, kata dia, tidak bisa berbuat banyak. Sebab, jembatan penghubung Pesona Khayangan melintasi Kali Ciliwung. "Jembatan itu kewenangan pusat, bukan pemerintah daerah," tuturnya. Shomad mengaku telah membicarakan hal tersebut dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane.