Kecelakaan Maut Puncak, Pemilik Bus Akui Kendaraanya Tak Layak  

Reporter

Editor

Ali Anwar

Jumat, 5 Mei 2017 22:13 WIB

Petugas Dishub Kabupaten Bogor melakukan pengecekan kondisi bus HS Transpot yang menyebabkan kecelakaan maut di jalur Puncak di Pos Terpadu Unit Laka Lantas Polres Bogor, Ciawi, Bogor, 23 April 2017. Berdasarkan penyelidikan awal akibat rem bus ini blong dan mesin cepat panas, juga sejumlah komponen bagian mesin sudah tidak layak pakai. ANTARA/Arif Firmansyah

TEMPO.CO, Bogor - Kepolisian Resor Bogor mendalami penyidikan dugaan pemalsuan buku Pengujian Kelayakan Kendaraan bus pariwisata PO HS Transport bernomor polisi AG-7057-UR, yang menjadi penyebab kecelakaan maut beruntun di tanjakan Selarong, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, yang menewaskan empat orang.

Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar Andi Muhammad Diky mengatakan penyidik Unit Kecelakaan Satuan Lalu Lintas Polres Bogor masih melakukan penyelidikan dan memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik bus PO HS Transport, S.

Baca: Kecelakaan Beruntun di Puncak, Bus HS Transport Tak Laik Jalan

”Pemeriksaan pemilik PO sudah dilakukan, dan belum ada tersangka baru, tapi proses penyidikan terus berlangsung,” kata Andi, Jumat, 5 Mei 2017.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Habi Ristama mengatakan saksi S menyadari bahwa mobilnya bermasalah. “Kepada penyidik, saksi (pemilik PO) sadar betul kondisi bus miliknya tidak layak,” kata Habi.

Habi mengatakan pihaknya masih mengumpulkan alat bukti dan barang bukti dalam kasus kecelakaan beruntun yang diakibatkan rem blong bus HS Tansport dan menewaskan empat orang tersebut. “Untuk tersangka sudah jelas, tapi tinggal tunggu waktu saja,” katanya.

Menurut Habi, unsur dugaan kelalaian yang dapat mempidanakan pemilik bus tersebut adalah ditemukannya 10 komponen bus yang rusak dan tidak berfungsi. “Kesepuluh kerusakan yang diduga sudah rusak sebelum kecelakaan tersebut merupakan komponen yang sangat fatal,” ujarnya.

Baca juga: Sopir Bus Maut Puncak Mengetahui Kalau Kendaraanya Rusak Parah

Di antaranya, rem tidak berfungsi, rem tangan tidak ada, rem angin tidak berfungsi, roda gila rontok, mesin bus bocor. “Kerusakan ini sudah diketahui sopir dan pemilik bus, tapi tetap dipaksakan untuk membawa penumpang,” kata Habi.

M. SIDIK PERMANA



Berita terkait

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

15 jam lalu

Pascakecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Ketahui 5 Perbedaan Bus Pariwisata dan Bus Reguler

Kecelakaan bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana Depok masih jadi perhatian publik. Ketahui perbedaan bus pariwisata dan bus reguler.

Baca Selengkapnya

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

15 jam lalu

Dishub Sumut Perketat Aturan dan Adakan Sosialisasi Usai Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana membuat Dishub Sumut ambil kebijakan perketat aturan hingga kemenhub akan terapkan aturan jangka pendek.

Baca Selengkapnya

Usai Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Muncul Pro dan Kontra Study Tour, Pj Gubernur Jabar Sampai Keluarkan Surat Edaran

1 hari lalu

Usai Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok Muncul Pro dan Kontra Study Tour, Pj Gubernur Jabar Sampai Keluarkan Surat Edaran

Pro dan kontra soal study tour langsung mengemuka usai kecelakaan bus siswa SMK Lingga Kencana Depok di Subang beberapa waktu lalu. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

2 hari lalu

Kisah Haru Korban Bus Siswa SMK Lingga Kencana Depok, Demi Ikut Study Tour Rela Jadi Kuli Bangunan

Dua korban bus rombongan SMK Lingga Kencana sempat menjadi kuli bangunan untuk membayar biaya study tour senilai 800 ribu. Ini kisah lainnya.

Baca Selengkapnya

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

3 hari lalu

KNKT Ungkap Bus Putera Fajar yang Alami Kecelakaan di Subang Diubah Bentuk: Dari Normal Deck jadi High Deck

KNKT masih menganalisis ada atau tidaknya pengaruh perubahan bentuk bus pariwisata yang tidak semestinya hingga menyebabkan kecelakaan maut.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Pengusaha Tavel: Bukan Stop Study Tour Tapi Pemerintah Harus Edukasi

Pengusaha travel meminta pemerintah jangan menghentikan kegiatan study tour karena adanya kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

3 hari lalu

Evaluasi Kecelakaan Bus di Subang, Menhub Bakal Tindak Lanjuti Ide Uji Kir Bisa Dilakukan Swasta

Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kementeriannya bakal menindaklanjuti usulan penerapan uji kir.

Baca Selengkapnya

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

3 hari lalu

Tersangka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Bisa Bertambah, Pengusaha dan Karoseri Bus Akan Diperiksa

Kakorlantas Polri menyatakan pihak pengusaha dan karoseri bus bisa diperiksa dalam kasus kecelakaan bus SMK Lingga Kencana.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

3 hari lalu

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang, Polisi Akan Periksa Semua Pihak yang Terlibat

Kakorlantas Polri Aan Suhanan mengatakan akan memeriksa semua pihak yang terlibat dalam kecelakaan bus SMK Lingga Kencana di Subang.

Baca Selengkapnya

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

3 hari lalu

RS Bhayangkara Brimob Ungkap Kondisi Korban Kecelakaan Bus Siswa SMK Lingga Kencana

Doktes spesialis ortopedi RS Bhayangkara Brimob sebut kondisi korban kecelakaan bus SMK Lingga Kencana Depok saat pertama ditangani.

Baca Selengkapnya