Ratusan pendukung Ahok-Djarot membawakan lilin untuk acara doa bersama didepan kantor balaikota DKI Jakarta, 8 Mei 2017. Acara doa bersama ini digagas oleh pendukung Badja dari Silent Majority Forum.TEMPO/Rizki Putra
TEMPO.CO, Jakarta - Pintu kantor Balai Kota DKI Jakarta tertutup sekitar pukul 21.00 WIB, Senin malam, 8 Mei 2017. Namun puluhan pengunjung tampak berdiri di teras.
Mereka mengantre demi berfoto dengan replika dua dimensi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.
Misalnya Timong, warga Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat. Dia berdiri di samping replika Djarot. Adiknya pun menjepretnya dengan telepon seluler. Timong juga berfoto di dekat foto Ahok.
Dia mengatakan baru pertama kali datang ke Balai Kota DKI Jakarta. Sebelum berfoto di depan kantor Ahok, Timong lebih dulu mengikuti kegiatan bertajuk "Doa Bersama untuk NKRI" yang digagas oleh komunitas Silent Majority Forum.
Acara doa bersama ini diadakan di halaman Balai Kota. Timong mendapat undangan kegiatan itu dari salah satu grup WhatsApp-nya.
Dia mengaku sebagai fan berat Ahok-Djarot dan selalu mendoakan Ahok ketika menontonnya di persidangan kasus dugaan penistaan agama.
“Setelah pilkada putaran kedua, saya galau sampai seminggu enggak semangat,” ujarnya. Menurut dia, Ahok-Djarot adalah pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yang paling memperhatikan rakyat kecil.
Dia belum pernah bertemu Ahok. Meski sudah berfoto dengan replika Ahok, dia belum puas dan berencana kembali ke Balai Kota. “Memang sudah rencana ketemu sebelum masa jabatannya habis,” kata wiraswasta berusia 55 tahun ini. Timong juga adalah salah satu pengirim bunga untuk Ahok-Djarot.
Terkait dengan persidangan Ahok, Selasa, 9 Mei 2017, dia berharap Ahok mendapat jawaban lebih baik, dibebaskan dari tuntutan. “Semoga hakim memberi keputusan yang adil. Harapan saya, bangsa ini bisa baik kembali, akur, dan rukun,” katanya.