Luhut Minta Data Ilmiah Reklamasi, Profesor LIPI Beri Jawaban

Reporter

Selasa, 9 Mei 2017 06:49 WIB

Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan usai membagikan peta dan CSR Pertamina dalam acara Gerakan Aksi Bersih peringatan Hari Bumi di Tempat Pelelamgan Ikan Cilincing, Jakarta Utara, 6 Mei 2017. TEMPO/INGE KLAR

TEMPO.CO, Jakarta - Profesor Riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Henny Warsilah memberi jawaban terhadap tantangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan soal reklamasi di Teluk Jakarta.


“Hasil penelitian kami soal master plan Tanggul Laut Raksasa atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang ditawarkan Belanda ke pemerintah Indonesia, terkesan bias akan kepentingan bisnis,” kata Henny pada Senin, 8 Mei 2017.


Baca juga:


Penjelasan Luhut Soal Tak Ada Alasan Reklamasi Jakarta Ditunda
Reklamasi Jakarta, LBH Tuding Pemerintah Sembunyikan Hasil Kajian


Selain itu juga, kata Henny, rancangan induk itu menampilkan ilusi bagi penghuni baru untuk mendapatkan lingkungan hunian yang modern, jauh dari keruwetan kota.


Advertising
Advertising

“Justru solusi reklamasi tidak menawarkan persoalan menyeluruh terkait ekonomi, khususnya nelayan Jakarta,” ujar Henny, peneliti di Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan, LIPI.


Pada Sabtu, 6 Meil 2017, Menteri Luhut menantang pihak yang menolak proyek reklamasi Teluk Jakarta untuk membuktikan secara ilmiah kesalahan proyek tersebut. Luhut mengaku sedang mempersiapkan satu diskusi yang akan mengundang berbagai pihak.


"Saya sedang siapkan. Nanti kalau sudah siap baru saya undang semua stake holder termasuk yang ‎menentang," kata Luhut di kampung nelayan, Cilincing, Jakarta, Sabtu lalu.


Henny menjelaskan penelitian LIPI soal reklamasi Teluk Jakarta dilakukan tahun 2016. Henny melibatkan Lembaga Bantuan Hukum DKI Jakarta dan Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia. Hasil kajian itu kemudian dikirim ke Bappenas pada Maret 2016.


Riset LIPI juga menilai analisa pembuatan NCICD yang diklaim dapat menyelamatkan Jakarta dari bencana air rob. Kajian pemerintah mengatakan bahwa air rob akan merendam Jakarta pada 2025 jika tanpa NCICD.


“Itu adalah lompatan logika yang salah, jika mengatakan bendungan raksasa dapat meredam air laut masuk ke Jakarta,” katanya.

Menurut Henny, totalnya ada 12 poin temuan LIPI dalam kajian tentang NCICD dan reklamasi teluk Jakarta. Mereka juga membuat 11 rekomendasi untuk pemerintah. Di antaranya meminta menghentikan reklamasi dan meminta kajian ulang secara fundamental dan transparan ke publik.

Kuasa hukum dari LBH Jakarta, Tigor Hutapea mengatakan siap diajak bertemu dengan Menteri Luhut untuk adu data. Justru selama ini, mereka mengaku tak pernah dilibatkan oleh pemerintah.

"Kami datang ke Bappenas minta hasil kajian mereka, tidak diberikan," ucap Tigor. Padahal seharusnya Bappenas transparan ke publik.


Mereka juga meminta hasil kajian yang dibuat Kementrian Koordinator Kemaritiman, tidak juga diberikan. Hal itu yang menyebabkan mereka menggugat ke Komisi Informasi Publik (KIP).


Jika kajian Menteri Luhut dibeberkan, mereka akan membandingkan dengan hasil kajian lingkungan versi Menteri Koordinator Kemaritiman dijabat Rizal Ramli. Kala itu Rizal Ramli menghentikan semua izin reklamasi Teluk Jakarta karena alasan menabrak peraturan.


Henny Warsilah menyayangkan sikap Menteri Luhut yang ngotot untuk terus melanjutkan reklamasi pulau palsu di Teluk Jakarta.


Simak juga:


KLHK Minta Pulau G Didesain Ulang, Ini Alasannya
Panitia Konsultasi Publik Pesisir Jakarta Dinilai Tak Profesional


Menurut dia, Luhut tak punya alasan lagi melanjutkan reklamasi. Mengingat Pengadilan Tata Usaha Negara telah membatalkan reklamasi di Pulau G, F, I, dan K.

"Kalau pemerintah melanjutkan reklamasi karena investor sudah masuk, terus kajian sosialnya apa? Sampai saat ini belum ada," kata dia.


AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

12 Desember 2022

Melatih Tentara Main Musik, Maestro Biola Ini Diberi Pangkat Letkol Tituler

Sebelum Deddy Corbuzier memperoleh pangkat Letkol Tituler, Idris Sardi sudah lebih dulu mendapatkannya

Baca Selengkapnya

Jadi Ketua PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Keluar Dana dari Kantong Pribadi

25 Januari 2021

Jadi Ketua PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Siap Keluar Dana dari Kantong Pribadi

Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku bukan orang baru dalam dunia olahraga.

Baca Selengkapnya

Terpilih Jadi Ketua PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Akan Lapor Jokowi

25 Januari 2021

Terpilih Jadi Ketua PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan Akan Lapor Jokowi

Luhut Binsar Pandjaitan telah resmi terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI).

Baca Selengkapnya

Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Kandidat Tunggal Ketua PB PASI

23 Januari 2021

Luhut Binsar Pandjaitan Jadi Kandidat Tunggal Ketua PB PASI

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi kandidat tunggal ketua umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menko Luhut Akui Ekonomi RI Melambat: Tapi Nasib Lebih Baik dari Negara Lain

25 Agustus 2020

Menko Luhut Akui Ekonomi RI Melambat: Tapi Nasib Lebih Baik dari Negara Lain

Menko Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa Indonesia tidak bisa terhindar dari perlambatan ekonomi dunia akibat dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.

Baca Selengkapnya

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya