Soal Reklamasi, Djarot Minta Anies Tak Hapus Kontribusi 15 Persen

Reporter

Rabu, 10 Mei 2017 23:01 WIB

Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat bergegas usai menjenguk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta, 9 Mei 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membahas soal masa depan proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta dalam rapat pengarahan di Balai Kota DKI, Rabu siang, 10 Mei 2017.

Rapat tersebut dihadiri Sekretaris Daerah DKI Saefullah, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah DKI Tuty Kusumawaty, dan sejumlah pejabat SKPD. "Kami tadi sampaikan bahwa tentang masa depan reklamasi diserahkan ke Anies-Sandi," kata Djarot.

Djarot menyampaikan, meski menyerahkan keputusan itu kepada Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta yang baru terpilih itu, pemerintah DKI akan tetap memberlakukan kontribusi sebesar 15 persen. Biro Hukum DKI, dia menuturkan, akan bersurat ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI dan kementerian terkait tentang keputusan mengenakan kontribusi kepada pengembang itu.

Baca: Sandiaga Siap Bahas Reklamasi Teluk Jakarta dengan Menko Luhut

"Kalau sampai reklamasi terus dilanjutkan, kewajiban 15 persen tetap menjadi keputusan mengikat dan kalau bisa masuk ke perda," katanya.

Sekretaris Daerah DKI Saefullah memastikan pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta dan Raperda Daerah Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta tetap dilanjutkan. "Pasti dibahas karena kemarin deadlock, perda itu yang pantai utara dan zonasi. Pasti dibahas DPRD," ujarnya.

Mandeknya pembahasan itu, menurut Saefullah, disebabkan adanya selisih pendapat mengenai kontribusi 15 persen. Nantinya, Saefullah mengatakan pembahasan kedua raperda itu meminta pandangan dari pelaku usaha, pengamat, dan pemerintah. Namun, ia sendiri belum mengetahui kapan pembahasan akan dilakukan.

Baca: Kementerian Kemaritiman Berkicau Tantang Penolak Reklamasi

Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebelumnya yang paling ngotot memasukan rumusan itu ke dalam Raperda Pantai Utara Jakarta, saat masih aktif menjabat. Ahok mengenakan besaran kontribusi tambahan sebesar 15 persen dari Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) dari total lahan yang dapat dijual, sebagai angka yang harus dibayar pengembang kepada Pemprov DKI ketika reklamasi sudah selesai.

Dari kontribusi itu, Ahok memperkirakan DKI dapat memperoleh suntikan dana yang bisa digunakan untuk membangun Jakarta. Namun, pembahasan itu terhenti setelah mantan Ketua Komisi D DPRD DKI, M. Sanusi, tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi pada 2016. Sanusi ditangkap setelah menerima suap dari mantan Direktur Utama PT Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja, untuk mengubah isi raperda mengenai kontribusi tambahan.

FRISKI RIANA

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

22 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

35 hari lalu

Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti

Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?

Baca Selengkapnya

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

41 hari lalu

70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo

70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

58 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

15 Januari 2024

Top 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik

Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.

Baca Selengkapnya

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

14 Januari 2024

Caleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI

Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.

Baca Selengkapnya

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

5 November 2023

PDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja

Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.

Baca Selengkapnya

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

4 November 2023

Puan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru

Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?

Baca Selengkapnya

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

2 November 2023

Respons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?

Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.

Baca Selengkapnya