Perburuan Cacing Sonari di TN Gede Pangrango Diduga Terorganisir

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 17 Mei 2017 15:24 WIB

Gunung Gede-Pangrango

TEMPO.CO, Jakarta - Perburuan cacing sonari di area Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang dilakukan oleh puluhan warga sekitar kawasan taman nasional diduga terorganisir, sehingga pencariannya kian masif dan mengakibatkan kerusakan hutan taman nasional.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Adison mengatakan, pada awalnya pencarian cacing sonari ini hanya dilakukan oleh beberapa orang warga yang tinggal sekitar kawasan taman nasional dan hanya untuk kebutuhan obat dan tambahan ekonomi.

"Awalnya warga hanya mencari beberapa cacing sonari ke gunung untuk obat dan dijual ke pengunjung karena satu ekor cacing sonari ukuran panjang 5 sentimeter nilainya mencapai Rp 50 ribu," kata Adison.


Baca: Degradasi Lingkungan Gunung Gede Pangrango

Akan tetapi, kata Adison, dalam kurun kurang satu tahun terakhir tepatnya pada September 2016 lalu, jumlah pencari cacing semakin banyak bahkan mencapai 60 orang dan dibagi menjadi beberapa kelompok. "Setiap kelompoknya terdiri dari 10 bahkan 20 orang, untuk berburu cacing," kata dia.

Adison mengatakan, pihaknya sempat kesulitan untuk mengungkap perburuan cacing yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tersebut, pasalnya setiap kali petugas melakukan operasi dan razia ke atas puncak gunung pasti tidak pernah menemukan pemburu cacing. "Setiap ada razia selalu bocor informasinya, sehingga petugas kami tidak menangkap pemburu cacing dan hanya menemukan sisa- sisa kerusakan hutan akibat ditebang," kata dia.

Namun, setelah melakukan penyidikan, akhirnya petugas menangkap Dinin, 48 tahun, warga Kampung Rahan RT 006 RW 08, Desa Cimacan, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur pada 24 Maret lalu. Ia diduga menjadi pengepul dan orang yang mendapat pesanan dari salah seorang pembeli dan pemilik modal. "Wajar aja setiap razia selalu bocor, ternyata pengepul sekaligus yang memberi perintah mencari cacing di puncak, adalah warga biasa berinteraksi dengan kami dan tinggal di sekitar kantor " ujar Adison.

Berdasarkan informasi, setiap warga yang naik ke puncak Pangrango untuk berburu cacing mendapat upah awal sebesar Rp 1 juta, yang diberikan sebelum berangkat mencari cacing selama 10 hari di hutan, sisa upahnya akan diberikan setelah mendapatkan hasil cacing buruannya. "Besaran sisa upah akan diberikan sesuai dengan banyaknya cacing yang diperoleh," kata Adison.


Baca: 20 Hektare Hutan Pangrango Rusak Akibat Perburuan Cacing Sonari

Sebelum dijual cacing-cacing tersebut harus diasap supaya kering, setelah itu baru dijual kembali pada pemesan dengan harga Rp 5 sampai 6 juta per kilogram. "Cacing sonari saat ini banyak diburu karena banyak fungsi dan khasiatnya, biasanya digunakan untuk obat, bahan kosmetik, bahkan ada juga yang diekspor ke Tiongkok untuk makanan trenggiling," kata dia.

Pelaku saat ini sudah diserahkan ke polisi dan diancam dengan pasal 75 ayat (12) juncto Pasal 50 Ayat (3) huruf e dan/atau huruf m Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1999 tentang Kehutanan oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

M SIDIK PERMANA

Berita terkait

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

2 hari lalu

Timnas Tajikistan Lolos 8 Besar Piala Asia U-23 2024, Berikut 8 Rekomendasi Destinasi wisata di Negara Asia Tengah Itu

Timnas Tajikistan berhasil lolos 8 besar Piala Asia U-23 2024. Di manakah letak negara ini, destinasi wisata apa saja yang ditawarkannya?

Baca Selengkapnya

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

36 hari lalu

Aktivis Kuatkan Alasan Petambak Jadi Tersangka Perusak Lingkungan di Karimunjawa

Persidangan kasus kriminalisasi warga Karimunjawa ungkap bukti-bukti pencemaran lingkungan akibat aktivitas tambak udang.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

37 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

40 hari lalu

5 Kasus Kematian Gajah, Mayoritas Diracun

Kasus gajah yang mati akibat diracun telah lama terjadi di Indonesia. Beberapa terjadi karena ingin mengambil gadingnya

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

48 hari lalu

7 Destinasi Liburan Musim Semi di Korea Selatan

Merayakan musim semi di Korea melihat keindahan alam dari bunga Sakura, Desa Gwangyang, Taman Hutan, Seoraksan, Gyeongju, Festival Tulip, Pulau Nami.

Baca Selengkapnya

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

51 hari lalu

Hijaukan Hutan Wisata, Kementerian LHK Tanam Pohon di Punti Kayu hingga TN Berbak Sembilang

Sejumlah kawasan hutan wisata dan taman nasional yang ada di Sumatera Selatan dilakukan penghijauan.

Baca Selengkapnya

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

56 hari lalu

7 Spot Wisata Menarik di Baluran, Ada Savana hingga Hutan

Bagi Anda yang tertarik untuk liburan di daerah Jawa Timur, Taman Nasional Baluran bisa jadi pilihan. Ini spot wisata menarik di Baluran.

Baca Selengkapnya

Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

19 Februari 2024

Sebulan Tutup, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur Dibuka Kembali untuk Wisatawan

Penutupan Taman Nasional Baluran dilakukan untuk pemulihan kawasan sekaligus evaluasi kunjungan wisata.

Baca Selengkapnya

Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

28 Januari 2024

Gajah Latih Taman Nasional Tesso Nilo Mati Diracun, Polda Riau Buru Pencuri Gading

Ketika ditemukan gajah bernama Rahman itu dalam keadaan lemas dan gading sebelah kiri hilang.

Baca Selengkapnya

Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

26 Januari 2024

Tempat Wisata Tanzania: Presiden Samia Suluhu Ajak Jokowi Berlibur ke Negara Afrika Timur Itu

Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan mengundang Jokowi berwisata ke Tanzania setelah pensiun

Baca Selengkapnya