Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono,ditemui usai acara Peluncuran Kartu Layanan Gratis bagi Marbot (pengurus masjid), Pendidikan dan Tenaga Kependidikan pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), serta Juru Pemantau Jentik (Jumantik) Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat. Jumat, 7 Maret 2017. TEMPO/DWI FEBRINA FAJRIN
TEMPO.CO, Jakarta - PT Transjakarta telah menandatangani kesepakatan dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) lainnya untuk ikut menjaga kestabilan harga pangan di pasar selama Ramadan. Direktur Utama Transjakarta Budi Kaliwono mengatakan pihaknya turut berpartisipasi dengan cara mempromosikan harga eceran tertinggi (HET) bahan pangan pokok di dalam bus.
Harga pangan yang diterbitkan tersebut berdasarkan kesepakatan dengan PT Food Station Tjipinang Jaya, PD Dharma Jaya, dan PD Pasar Jaya. Sementara itu, untuk penjualannya dilakukan di 50 halte dari 230 halte bus ujung bus yang tersebar di beberapa koridor.
"Dengan pemilihan halte ujung tersebut, biasanya jarang terintegrasi dengan yang lain. Mereka langsung turun dan langsung pulang ke rumah bisa menenteng belanjaan," ujar Budi di Gudang Beras PT Food Station Tjipinang Jaya, Rabu, 17 Mei 2017.
Dengan jumlah penumpang yang mencapai 450 ribu per hari, Budi mengatakan Transjakarta bisa memperbesar penyampaian informasi kepada masyarakat lain. Halte bus juga bisa dijadikan tempat memasarkan bahan pangan pokok. Beberapa contoh halte yang akan dibuka adalah Halte Matraman, Pulogadung, Pinang Ranti, Kalideres, Ragunan, dan lainnya.
"Penjualan akan tersedia di semua halte yang berada dekat dengan permukiman. Kami akan lakukan selama Ramadan. Kami juga akan lihat apakah penjualan bisa dilakukan sebelum Ramadan," ujar Budi.
Layanan penjualan bahan pangan pokok di halte Transjakarta akan beroperasi mulai pukul 16.00 hingga 19.00 WIB. Perpanjangan waktu akan dilakukan setelah mempertimbangkan animo masyarakat terhadap inovasi tersebut. Begitu ada tambahan, kata Budi, Transjakarta bisa perpanjangan waktu hingga 20.00 WIB.
Dalam memasarkan produk tersebut, setiap halte Transjakarta akan dilengkapi dengan petugas. Adapun segala bentuk transaksi harus dilakukan secara non-tunai. Adapun bahan pangan pokok yang dijual adalah beras, daging, gula, atau minyak.
