Perbaiki Sistem Transportasi, Pemprov DKI akan Beli Bus Metromini

Reporter

Senin, 22 Mei 2017 14:08 WIB

Sejumlah pengendara motor nekat menaiki jalur trotoar untuk menghindari kemacetan di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (9/5). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana menyediakan fasilitas transportasi umum berupa bus tingkat gratis sebagai solusi kemacetan lalu lintas yang timbul akibat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI akan berfokus untuk sinergi transportasi publik non subsidi. Salah satunya adalah dengan cara membeli bus metromini senilai Rp20 juta per unit. Mendatang, Dinas akan menggaji sopir seperti pengemudi TransJakarta, sehingga tidak ada penolakan dari organisasi pengusaha angkutan.

“Langkah ini dilakukan untuk mencapai target 40 persen pengguna angkutan publik pada 2019," kata Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Andri Yansyah dalam Dialog Transportasi Publik di Aula Dinas Perumahan dan Kawasan Publik, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin 22 Mei 2017.

Baca:
Bentuk Dewan Transportasi, DKI Akan Kendalikan Kendaraan Pribadi
Dewan Transportasi: Angkutan Umum Harus Lebih Cepat 30 Persen

Langkah lainnya adalah terus menambah trayek Transjakarta yang sebelumnya hanya 12 koridor. "Tahun 2014 jumlah bus hanya 450 unit, kini sudah 1500 bus." Sekarang TransJakarta memiliki menjadi 150 trayek feeder.

Untuk mengintegrasikan kereta rel listrik (KRL) dan busway, kata Andri, Dinas akan bekerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk pengelolaan kawasan sekitar stasiun. Pengelolaan parkir di stasiun yang baik bisa membuat masyarakat beralih ke angkutan massal.

Dinas juga akan melibatkan bank untuk membuat sistem pembayaran terpadu yang murah dan nyaman. "Sekali jalan menggunakan KRL dan busway hanya Rp5 ribu."

Baca juga:
Diduga Pesta Seks Sejenis di Kelapa Gading, 141 Orang Ditangkap
LBH Jakarta Kecam Penggerebekan Pesta Gay di Kelapa Gading



Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Iskandar Abubakar mengatakan penguna moda angkutan umum darat di Jabodetabek hanya 24 persen dari seluruh pengguna jalan. Sisanya, 76 persen mengunakan kendaraan pribadi.

Pada 2015, pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor pribadi di DKI mencapai 7,9 juta unit. Pertumbuhan per tahun sebesar 8,12 persen. "Total jumlah kendaraan di Jabotadetabek mencapai 25 juta unit," ujar Iskandar.

Simak:
Tiga Bulan, 222 Penderita HIV Ditemukan di Depok
Penasaran, Profesor Asal Jepang Cari Tahu Proses Kemenangan Anies

Minimnya minat masyarakat mengunakan transportasi publik, menurut Iskandar mendorong pemerintah untuk memperbaiki dan menambah sarana dan prasarana. Pemerintah Provinsi telah menambah jalur TransJakarta, menata sistem dan pemandu untuk Trans Jakarta, meningkatkan pelayanan Kereta Commuter Jabodetabek (KJC) dan menambah infrastruktur seperti pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT). "Semua itu dilakukan untuk agar masyarakat bisa menikmati angkutan umum yang cepat dan murah," ujar Iskandar.

Demi mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke transportasi umum, pemerintah juga membentuk Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPJT) yang bertugas membuat sistem pembayaran dan sistem informasi terpadu. "Kami yakin tahun 2019 pengunaan angkutan umum mencapai 40 persen dan pada 2025 mencapai 60 persen."



IRSYAN HASYIM | ENDRI KURNIAWATI

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

12 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup sampai Senin, MTI Minta Pemerintah Awasi Angkutan Gelap

Bandara Sam Ratulangi di Manado masih ditutup imbas erupsi Gunung Ruang. Semua penerbangan dari dan ke Manado dibatalkan.

Baca Selengkapnya

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

17 hari lalu

Arus Balik saat Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Pengguna Angkutan Umum Capai 1 Juta

Kemenhub menyatakan pergerakan penumpang angkutan umum pada arus balik dan hari pertama kerja usai libur Lebaran masih tinggi.

Baca Selengkapnya

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

19 hari lalu

Hasil Riset MTI: Travel Gelap Berkembang Pesat saat Pandemi

Salah satu poin yang membuat masyarakat meminati travel gelap adalah layanan door to door.

Baca Selengkapnya

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

19 hari lalu

Travel Gelap Masih Beroperasi di Sekitar Cawang UKI, Disebut Aman dari Razia Polisi

Mobil berpelat hitam yang diduga dioperasikan sebagai angkutan umum ilegal atau travel gelap masih dengan mudah ditemui di kawasan Cawang UKI

Baca Selengkapnya

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

23 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

26 hari lalu

Pengguna Angkutan Umum saat Arus Mudik pada H-3 Lebaran Capai 1.181.705 Orang

Kemenhub mencatat pengguna angkutan umum sudah mencapai 1.181.705 orang selama H-3 Lebaran, atau Minggu, 7 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

28 hari lalu

Satu Juta Pemudik Gunakan Angkutan Umum Hingga H-5 Lebaran, Naik 26 Persen

Satu juta lebih pemudik menggunakan angkutan umum hingga Jumat, 5 April. Naik 26 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

41 hari lalu

Jerman Krisis Tenaga Kerja, Minta Pelajar Sopiri Trem

Jerman sedang mengalami krisis tenaga kerja sehingga meminta anak muda magang menjadi sopir trem.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

59 hari lalu

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

5 Maret 2024

Polda Metro Jaya Berharap Operasi Keselamatan Jaya 2024 Tumbuhkan Kesadaran Masyarakat terhadap Aturan Lalu Lintas

Polda Metro Jaya berharap masyarakat akan lebih sadar dan patuh terhadap aturan lalu lintas.

Baca Selengkapnya